Berita
Pentas Monolog dan Diskusi Mengenang Jiwa Kartini
2025-04-22

Pentas teater monolog bertajuk "A Sip Legacy: Kartini’s Spirit in Today’s Women" diadakan untuk memperingati perjuangan RA Kartini. Acara ini menghadirkan narasi inspiratif tentang pemberontakan terhadap tradisi Jawa pada masanya serta diskusi yang melibatkan berbagai tokoh penting Indonesia.

Kegiatan ini menjadi pengingat bagi para perempuan untuk meneruskan semangat Kartini dalam menciptakan dampak positif bagi bangsa dan negara, sekaligus menyoroti bagaimana nilai-nilai tersebut juga memengaruhi sosok seperti Ibu Tuti Marini Puspowardjojo dan Ibu Ainun Habibie.

Spiritus Kartini Dalam Seni Teater

Teater monolog di Wisma Habibie-Ainun membawa kisah perjuangan Kartini ke panggung seni. Melalui arahan sutradara Den Aslam dan penampilan aktor Yasinta Indra, pertunjukan ini menawarkan pandangan mendalam tentang tantangan yang dihadapi Kartini ketika ia berusaha membebaskan hak-hak perempuan dari belenggu tradisi zaman dulu.

Dengan menggunakan medium seni teater, cerita Kartini dihidupkan kembali secara emosional dan penuh makna. Pentas ini tidak hanya menyampaikan pesan historis tetapi juga memberikan pelajaran tentang pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di era modern. Penonton diajak merasakan langsung atmosfer perjuangan Kartini melalui dialog-dialog yang dipresentasikan dengan cara yang unik dan artistik.

Inspirasi Kartini dalam Pembangunan Bangsa

Ketua Ngajagi Kreasi Nusantara Rio Kamase menekankan perlunya perempuan Indonesia meneruskan siklus perubahan yang dimulai oleh Kartini. Semangat ini harus diwariskan kepada generasi masa kini dan masa depan, tanpa batasan bidang atau profesi tertentu.

Rio juga menyoroti bahwa nilai-nilai Kartini telah menginspirasi banyak tokoh, termasuk Ibu Tuti Marini Puspowardjojo dan Ibu Ainun Habibie, dalam memperjuangkan pendidikan dan kemandirian bagi kaum perempuan. Diskusi yang dilanjutkan setelah pentas melibatkan berbagai pemimpin wanita kontemporer, seperti Widi Wardhana, Prof Stella Christie, hingga Prilly Latuconsina. Mereka berbagi wawasan tentang bagaimana warisan Kartini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari demi kemajuan bangsa.

more stories
See more