Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi alat penting bagi para atlet untuk berinteraksi dengan penggemar dan mempromosikan diri mereka. Namun, platform ini juga membawa tantangan tersendiri, terutama dalam hal tekanan mental yang dapat timbul dari interaksi online. Para atlet perlu bijak dalam menggunakan media sosial dan memiliki strategi yang tepat untuk mengelola dampak negatif yang mungkin muncul. Dengan pendekatan yang hati-hati, media sosial dapat menjadi sarana yang bermanfaat tanpa merusak kesejahteraan mental.
Menghadapi dunia maya yang sering kali tidak ramah, atlet seperti Nunez menekankan pentingnya kesadaran publik terhadap dampak komentar negatif. Dia menyampaikan bahwa meskipun ia menghargai dukungan dari para penggemar, komentar yang berlebihan atau kasar dapat membahayakan kesehatan mental seseorang. "Kami adalah manusia biasa yang memiliki perasaan," ujarnya. Ini menunjukkan bahwa atlet bukan hanya figur publik, tetapi juga individu yang rentan terhadap pengaruh eksternal.
Dalam menghadapi tantangan ini, para atlet harus membangun ketahanan mental yang kuat. Mereka perlu memiliki orang-orang terdekat yang dapat mendukung dan membantu mengelola stres yang muncul akibat aktivitas di media sosial. Selain itu, langkah-langkah praktis seperti membatasi waktu penggunaan platform, memblokir komentar negatif, atau bahkan menjauhinya jika diperlukan, menjadi penting untuk menjaga keseimbangan emosional.
Pengalaman Nunez memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana media sosial bisa menjadi dua sisi mata pedang. Di satu sisi, platform ini memungkinkan atlet untuk lebih dekat dengan penggemar, tetapi di sisi lain, juga bisa menjadi sumber tekanan. Oleh karena itu, baik atlet maupun penggemar harus menggunakan media sosial dengan bijaksana agar tidak menjadi hambatan dalam perkembangan karier dan kesejahteraan mental. Dengan demikian, media sosial dapat tetap menjadi ruang yang positif dan mendukung bagi semua pihak yang terlibat.