Dalam pertandingan yang berlangsung seru namun tanpa gol, tim nasional Indonesia U-20 menghadapi Yaman dalam babak kedua Piala Asia U-20 2025. Meskipun pelatih Indra Sjafri melakukan beberapa pergantian pemain, permainan tetap imbang hingga akhir pertandingan. Tim Garuda Muda mencoba berbagai strategi untuk memecahkan kebuntuan, tetapi upaya mereka tidak cukup efektif untuk mencetak gol. Sementara itu, Yaman juga memiliki beberapa kesempatan emas yang sayangnya terlewatkan. Pertandingan berakhir dengan skor 0-0.
Dalam suasana kompetitif di stadion, pelatih Indra Sjafri memutuskan untuk melakukan tiga pergantian pemain pada babak kedua. Dia memasukkan trio Rizdjar Nurviat, Aulia Rahman, dan Evandra Florasta, menggantikan Mufli Hidayat, Jens Raven, dan Welber Jardim. Namun, perubahan ini belum memberikan dampak signifikan bagi alur permainan.
Marselinus Ama Ola berhasil melepaskan tembakan pertama Indonesia setelah mendapatkan ruang berkat aksi Rizdjar Nurviat. Sayangnya, sudut tembakan kurang ideal sehingga tidak merepotkan kiper lawan. Seiring berjalannya waktu, intensitas pertandingan meningkat. Pada menit-menit akhir, pemain Indonesia tampak terburu-buru dalam membangun serangan, termasuk kiper Fitrah Maulana yang terlalu cepat melepas bola.
Yaman sendiri meningkatkan intensitas serangan mereka, hampir mencetak gol melalui Mohammed Al-Brwany dan Omar Al-Katheri. Namun, kesempatan emas tersebut terlewatkan. Di menit tambahan, Indra Sjafri kembali melakukan pergantian dengan memasukkan Muhammad Ragil dan Jehan Pahlevi. Akhirnya, laga berakhir tanpa adanya gol dari kedua tim.
Berita ini membawa kita pada pemahaman bahwa sepak bola bukan hanya tentang talenta individu, tetapi juga kerja sama tim dan strategi yang tepat. Meskipun Indonesia gagal mencetak gol, performa mereka tetap layak dipuji. Dengan sedikit penyesuaian dan pengalaman lebih, tim muda Garuda ini pasti bisa meraih hasil yang lebih baik di masa depan.