Dalam kurun waktu singkat, Vadel mengalami transformasi yang mencolok. Tubuhnya yang semula kurus kini terlihat lebih berisi dan kuat. Menurut Bintang, Vadel rutin melakukan push-up setiap hari, bahkan di sela-sela latihan tari. Kegiatan fisik ini tidak hanya membangun otot tetapi juga meningkatkan stamina dan kebugaran secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan komitmen Vadel untuk menjaga kesehatan dan kebugaran meskipun dalam kondisi terbatas.
Bintang juga mengamati bahwa Vadel kini lebih tenang dan dewasa. Sikap ini tercermin dari cara Vadel menghadapi situasi dengan lebih bijaksana. Transformasi ini bukan hanya sebatas penampilan fisik, tetapi juga mencakup pola pikir dan perilaku. Vadel tampak lebih sabar dan mampu mengendalikan emosi dengan lebih baik, sebuah tanda bahwa dia telah belajar banyak selama masa tahanannya.
Salah satu aspek yang paling mencolok dari perubahan Vadel adalah konsistensinya dalam beribadah. Umar, rekan lainnya, mengungkapkan bahwa Vadel kini tidak melewatkan shalat, bahkan ketika di luar tahanan, ibadahnya masih sering terputus. Ini menunjukkan betapa serius Vadel dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Shalat menjadi rutinitas yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-harinya, membantu Vadel menemukan ketenangan dan kedamaian batin.
Perubahan spiritual ini juga berdampak positif pada hubungan sosial Vadel. Dia kini lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya dan lebih peduli pada orang lain. Shalat bukan hanya ritual semata, tetapi menjadi sarana untuk introspeksi diri dan pemahaman yang lebih dalam tentang makna hidup. Vadel menunjukkan bahwa keimanan dapat menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan.