Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan indikasi akan mengurangi tarif terhadap China sebagai bagian dari upaya untuk mendapatkan persetujuan Beijing atas penjualan platform video pendek TikTok. Diskusi ini muncul di tengah ketegangan dagang antara kedua negara dan perdebatan tentang masa depan TikTok di pasar Amerika Serikat. Dalam pernyataannya, Trump menyampaikan bahwa pengurangan tarif dapat menjadi solusi bagi masalah yang sedang berlangsung. Batas waktu resmi untuk ByteDance melepas sahamnya di TikTok telah diperpanjang hingga April awal, meskipun tidak ada dasar hukum yang jelas untuk tindakan tersebut.
Di tengah musim dingin yang masih membawa suasana ketegangan ekonomi internasional, Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat pernyataan penting terkait aplikasi populer TikTok. Dalam sesi wawancara dengan wartawan di Ruang Oval Gedung Putih, ia menyebut bahwa China mungkin memerlukan peran dalam bentuk persetujuan formal terkait penjualan TikTok. Situasi ini berkembang karena ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok, diwajibkan menyerahkan kepemilikan aplikasi paling lambat 19 Januari berdasarkan undang-undang AS. Namun, batas waktu tersebut telah diperpanjang hingga 5 April.
Trump menunjukkan kemungkinan memberikan pengurangan tarif kepada China sebagai cara untuk mencapai kesepakatan yang lebih luas. Ia menekankan bahwa setiap persentase dalam tarif memiliki nilai yang jauh lebih besar daripada aset TikTok itu sendiri. Wakil Presiden AS JD Vance juga optimistis bahwa penyelesaian terkait masa depan TikTok di AS akan dicapai pada awal bulan April. ByteDance sebelumnya menegaskan bahwa menjual hanya sebagian aplikasi di wilayah AS dapat merusak fungsionalitas keseluruhan TikTok. Dengan demikian, Trump menegaskan bahwa ada banyak opsi pembelian TikTok, dan solusi terbaik akan dipilih demi kepentingan nasional.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, situasi ini menunjukkan betapa kompleksnya geopolitik modern di era digital. Ketegangan antara dua negara besar bukan hanya soal perdagangan atau teknologi, tetapi juga mencerminkan pertempuran ideologi global. Bagi pembaca, kasus TikTok bisa menjadi pelajaran tentang bagaimana inovasi teknologi sering kali menjadi alat diplomasi yang signifikan. Kita harus memperhatikan bagaimana keputusan politik dapat memengaruhi perkembangan teknologi dan hubungan internasional secara luas.