Pada malam penganugerahan Piala Oscar 2025, film dokumenter "No Other Land" meraih penghargaan dalam kategori Fim Dokumenter Terbaik. Sutradara Yuval Abraham dan Basel Adra memanfaatkan momen tersebut untuk menyuarakan pesan kemanusiaan yang mendalam. Mereka mengecam keras situasi yang dialami oleh masyarakat Palestina, sambil membawa perhatian dunia pada isu-isu yang mereka angkat melalui karya mereka.
Kemenangan ini menjadi platform bagi kedua sutradara untuk mengajak dunia internasional lebih peduli terhadap situasi yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. Basel Adra, seorang jurnalis dan aktivis Palestina, menggunakan kesempatan ini untuk meminta tindakan nyata dari komunitas global. Ia menekankan pentingnya mengakhiri ketidakadilan dan praktek-praktek yang merugikan masyarakat setempat. Selain itu, Adra juga menyampaikan harapan agar generasi mendatang tidak lagi harus menghadapi kenyataan sulit yang sama.
Yuval Abraham, seorang jurnalis Israel, menjelaskan latar belakang pembuatan film ini. Dia menyoroti bagaimana kolaborasi antara orang-orang Palestina dan Israel dapat menciptakan dampak yang lebih besar. Menurutnya, suara bersama mereka lebih kuat dalam menggambarkan realitas yang ada dan mendesak solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi. Abraham juga menyinggung tentang kondisi kritis di Gaza serta perlunya pembebasan sandera yang diculik pada tanggal 7 Oktober.
Momen pemberian pidato penerimaan Oscar ini menjadi ajang bagi para sineas untuk mengubah platform perfilman menjadi alat advokasi yang kuat. Melalui kata-kata mereka, dunia diajak untuk lebih memahami kompleksitas konflik dan mencari solusi yang berkelanjutan. Dengan demikian, film "No Other Land" telah berhasil membuka ruang diskusi yang lebih luas tentang isu-isu yang sering kali dilupakan.