Showbiz
Pulangnya Seorang Pahlawan: Perjalanan Terakhir Alm. Andik Kristanto
2025-03-26

Seorang pekerja migran, Alm. Andik Kristanto, akhirnya dipulangkan ke tanah air setelah meninggal di Taiwan. Proses pemulangan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Uya Kuya, anggota DPR RI Abdul Hakim Bafagih, serta relawan Palang Merah Indonesia (PMI). Tim PMI, bersama jaringan sukarelawan internasional, mengumpulkan dana dan mendukung logistik untuk memastikan proses ini berjalan lancar. Di Bandara Juanda, keluarga besar menerima dengan hormat jenazah yang kembali pulang.

Cerita Dibalik Pemulangan Jenazah dari Luar Negeri

Dalam sebuah pagi yang cerah namun menyimpan kesedihan mendalam, penerbangan Cathay Pacific bernomor CX407 membawa seorang anak bangsa dari Taipei menuju Hong Kong pada pukul 08:20 waktu setempat. Setelah singgah beberapa jam, perjalanan dilanjutkan dengan penerbangan CX779 menuju Surabaya pada pukul 14:25. Saat tiba di Bandara Internasional Juanda, tim pengaturan kepulangan telah menanti di lokasi. Di antara mereka adalah Abdul Hakim Bafagih, anggota Komisi VI DPR RI, Miss Yuni, dan Alena, dua aktivis PMI yang ikut terlibat dalam koordinasi operasional.

Seluruh rangkaian ini dimulai dengan upaya gigih dari Uya Kuya, yang menjelaskan bahwa pemulangan ini merupakan bentuk rasa empati kepada para pekerja migran yang harus meninggal di negara asing. “Kami ingin memastikan bahwa mereka tetap merasa didengar meskipun sudah tidak ada,” ungkapnya. Solidaritas tak hanya datang dari satu individu saja, tetapi juga dari komunitas PMI global. Mbok Cikrak, Erica, hingga Ibu Fenny turut andil dalam mengumpulkan dana dan menyiapkan segala sesuatunya demi pemulangan yang layak.

Berkat kerja sama lintas batas, Alm. Andik Kristanto akhirnya dapat dipertemukan kembali dengan keluarganya di kampung halaman.

Dari sudut pandang seorang wartawan, kisah ini mengajarkan pentingnya solidaritas sosial bagi mereka yang hidup jauh dari rumah. Kasus pemulangan ini mencerminkan betapa pekerja migran sering kali harus menghadapi risiko besar tanpa dukungan yang cukup. Namun, melalui kolaborasi antarindividu dan organisasi, harapan bisa tetap menyala. Ini menjadi pengingat bahwa kepedulian kolektif sangatlah penting dalam menciptakan dunia yang lebih adil bagi semua orang.

more stories
See more