Di tengah kemacetan dan aktivitas perjalanan yang padat, rest area menjadi pelarian bagi pengguna jalan tol untuk beristirahat. Namun, tidak banyak orang mengetahui bahwa di balik layar operasional rest area, terdapat akses alternatif yang memungkinkan para pekerja masuk tanpa harus melalui jalur tol utama. Salah satu contohnya adalah rest area di ruas Tol Jagorawi Km 21B, yang memiliki pintu belakang sebagai rute khusus.
Di wilayah Desa Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, tersembunyi sebuah pintu belakang yang menghubungkan langsung ke rest area Tol Jagorawi Km 21B. Letaknya strategis, dekat dengan Taman Pemakaman Muslim Cikuda, sehingga memudahkan mobilitas warga setempat maupun pekerja rest area. Pengendara dapat mencapai lokasi ini melalui Jalan Raya Karanggan, yang menghubungkan kawasan Citeureup dan Gunung Putri. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan melewati Jalan Caringin, lalu berbelok ke Jalan Kampung Cikuda hingga akhirnya tiba di pintu belakang rest area.
Pada perjalanan menuju pintu belakang, para pengunjung akan melewati Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang sering digunakan oleh warga sekitar. Fungsinya tak hanya membantu mobilitas masyarakat tetapi juga mempermudah pekerja rest area dalam melakukan perjalanan harian mereka. Di area pintu belakang ini, terdapat lahan parkir motor khusus yang disediakan bagi para pekerja. Selain itu, tidak jauh dari sana, ada gedung administrasi serta fasilitas pendukung seperti toilet dan warung makan.
Dengan adanya pintu belakang ini, rest area bukan hanya tempat istirahat bagi pengguna jalan tol, tetapi juga menjadi bagian integral dari komunitas lokal. Akses ini memperkuat hubungan antara fasilitas publik dan masyarakat sekitarnya.
Dari perspektif seorang jurnalis atau pembaca, informasi tentang pintu belakang ini memberikan kita pemahaman baru tentang efisiensi dan koneksi yang dibangun antara fasilitas umum dan lingkungan sekitarnya. Ini menunjukkan pentingnya perencanaan infrastruktur yang inklusif, yang mempertimbangkan kebutuhan semua pihak, baik pengguna jalan maupun warga lokal. Dengan adanya solusi seperti ini, kita dapat melihat betapa kreativitas dalam desain infrastruktur dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.