Pertandingan antara tim nasional Indonesia dan Iran berlangsung sengit, namun Iran berhasil menunjukkan dominasi mereka di babak kedua. Meskipun pelatih Indonesia, Indra Sjafri, melakukan beberapa pergantian pemain untuk mengubah alur permainan, upaya tersebut belum cukup untuk membalikkan keadaan. Iran mencetak dua gol melalui aksi Esmaeil Gholizadeh dan Mobin Dehghan, yang semakin memperlebar jarak skor. Meski ada beberapa peluang, timnas Indonesia kesulitan menembus pertahanan lawan dan akhirnya harus menerima kekalahan.
Babak Kedua Menjadi Titik Balik Pertandingan
Dalam suasana kompetitif yang tegang, babak kedua menjadi momen krusial bagi kedua tim. Setelah istirahat, pelatih Timnas Indonesia, Indra Sjafri, membuat satu pergantian dengan memasukkan Marselinus Ola menggantikan Arlyansyah Abdulmanan. Namun, tekanan dari Iran tidak berkurang. Pada menit-menit awal babak kedua, striker Iran, Esmaeil Gholizadeh, hampir membobol gawang Indonesia tetapi bola hanya mengenai tiang gawang. Beberapa saat kemudian, Fandi Bagus masuk menggantikan Achmad Zidan, tetapi tendangan bebas Toni Firmansyah masih bisa ditangkap oleh penjaga gawang Iran.
Ketika momentum tampak sedikit bergeser ke arah Indonesia, keberuntungan tidak berpihak. Marselinus Ola mendapatkan ruang di kotak penalti dan melepaskan tembakan rendah, sayangnya bola masih bisa ditepis oleh kiper Arsha Shakouri. Namun, pada menit ke-63, Gholizadeh tampil gemilang dengan aksi akrobatiknya, mencetak gol yang memberikan keunggulan lebih besar kepada Iran. Delapan menit berselanjutnya, Mobin Dehghan menanduk bola hasil tendangan sudut, mempertegas dominasi Iran.
Melihat situasi yang kurang menguntungkan, Indra Sjafri terus melakukan pergantian dengan memasukkan Evandra Florasta dan Aulia Rahman. Namun, meski ada tambahan waktu enam menit, Indonesia tetap kesulitan mengimbangi permainan Iran. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan telak bagi Iran, meninggalkan Garuda Muda dengan hasil negatif dalam kampanye mereka kali ini.
Dari perspektif seorang penulis, pertandingan ini menunjukkan betapa pentingnya strategi dan adaptasi cepat dalam sepak bola. Meski Indonesia telah mencoba berbagai cara untuk meredam serangan Iran, kecepatan dan efektivitas Iran tampaknya lebih unggul. Ini menjadi pelajaran berharga bagi timnas Indonesia untuk terus belajar dan berkembang dalam menghadapi tantangan di masa depan.