Pemerintah Indonesia sedang melakukan berbagai upaya efisiensi di sektor kementerian dan lembaga, serta perusahaan BUMN. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah status subsidi untuk penggunaan kereta LRT Jabodetabek. Executive Vice President (EVP) LRT Jabodetabek, Mochamad Purnomosidi, menyampaikan harapannya agar subsidi tetap diberikan karena moda transportasi ini sangat penting bagi masyarakat. Menurutnya, subsidi tersebut belum terdampak oleh program efisiensi pemerintah dan masih sesuai dengan kebutuhan.
LRT Jabodetabek memiliki peran vital dalam mendukung mobilitas masyarakat. Manajemen LRT Jabodetabek berharap bahwa subsidi akan tetap ada mengingat pentingnya layanan ini bagi masyarakat. Subsidi yang diterima lebih banyak digunakan untuk sarana dan prasarana daripada langsung kepada penumpang. Koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan bahwa belum ada pemangkasan anggaran, sehingga LRT Jabodetabek masih aman.
Kerjasama antara LRT Jabodetabek dan pemerintah sangat penting untuk memastikan layanan tetap optimal. Meskipun pemerintah sedang fokus pada efisiensi anggaran di berbagai sektor, manajemen LRT Jabodetabek telah memastikan bahwa anggaran untuk public service obligation (PSO) masih dikelola oleh Kementerian Keuangan. Hal ini memberikan jaminan bahwa operasional LRT Jabodetabek tidak akan terganggu oleh rencana efisiensi yang lebih luas. Selain itu, koordinasi yang baik antara kedua pihak membantu menjaga stabilitas layanan transportasi publik.
Subsidi yang diterima oleh LRT Jabodetabek lebih banyak dialokasikan untuk pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur. Ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan kualitas layanan tetap tinggi. Meskipun subsidi tidak langsung berdampak pada penumpang, hal ini sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional sistem transportasi publik.
Dalam konteks efisiensi anggaran yang lebih luas, LRT Jabodetabek berhasil mempertahankan alokasi anggaran untuk PSO melalui Kementerian Keuangan. Ini menunjukkan bahwa meski ada tekanan pada anggaran pemerintah, prioritas untuk layanan publik seperti LRT tetap dijaga. Manajemen LRT Jabodetabek juga menekankan bahwa subsidi ini bukan hanya tentang biaya operasional, tetapi juga tentang investasi jangka panjang dalam infrastruktur transportasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Koordinasi yang erat dengan DJKA dan Kemenhub memastikan bahwa semua aspek layanan tetap terkontrol dan efisien.