Gaya Hidup
Peluang Baru bagi Tenaga Kerja Indonesia di Jepang: Visa Pekerja Terampil
2025-02-24

Belakangan ini, media sosial di Indonesia diguncang oleh tren tagar #KaburAjaDulu, yang mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi ekonomi dan pemerintahan. Banyak warga negara mulai mempertimbangkan untuk merantau ke luar negeri dalam upaya mencari kehidupan yang lebih baik. Salah satu peluang yang menonjol adalah program visa pekerja baru di Jepang, khususnya dalam bidang transportasi. Skema ini membuka pintu bagi individu seperti Iyus, seorang pria berusia 40 tahun dari Indonesia, yang berhasil menjadi pengemudi bus wisata pertama melalui perluasan cakupan visa pekerja terampil.

Berawal dari kedatangannya di Jepang pada tahun 2013, Iyus telah menghabiskan hampir satu dekade mempersiapkan dirinya untuk mendapatkan posisi tersebut. Dia belajar bahasa Jepang dan bekerja di industri pariwisata sebelum akhirnya diterima sebagai sopir bus wisata oleh perusahaan Nikko Kanko Bus Co., yang berbasis di Tokyo. Dengan persyaratan SIM kendaraan bermotor besar yang dipenuhi, Iyus siap memulai tugasnya pada bulan April tahun fiskal 2025. "Saya ingin memperkenalkan tempat-tempat indah di Jepang kepada para wisatawan," ungkapnya dengan antusiasme.

Kebutuhan akan tenaga kerja asing di Jepang semakin meningkat karena masalah demografi dan penurunan angka kelahiran. Ini membuat pemerintah Negeri Sakura berupaya memperluas cakupan visa Pekerja Terampil Khusus No. 1 untuk mencakup empat sektor tambahan, termasuk transportasi jalan raya. Diperkirakan hingga 24.500 pengemudi bus, truk, dan taksi akan diterima dalam lima tahun mendatang, dengan masa tinggal maksimal hingga lima tahun. Hal ini menunjukkan komitmen Jepang dalam mengatasi defisit tenaga kerja di sektor penting tersebut.

Tren migrasi ini bukan hanya cerminan dari tantangan ekonomi di Indonesia, tetapi juga peluang bagi mereka yang mencari kesempatan baru di luar negeri. Program visa pekerja terampil di Jepang memberikan alternatif yang menjanjikan bagi orang-orang seperti Iyus, yang berharap dapat membangun karier dan mempromosikan pariwisata Jepang kepada dunia internasional.

More Stories
see more