Perselisihan dalam keluarga Lee kembali menjadi sorotan setelah J.C. membantah tuduhan kekerasan fisik terhadap orang tuanya. Dalam wawancara dengan Business Insider, dia menegaskan bahwa laporan tersebut tidak benar dan menyesali keputusan untuk tidak memberikan pernyataan publik sejak awal. Meskipun konflik verbal antara anggota keluarga diketahui sering terjadi, J.C. menegaskan bahwa tidak ada tindakan kekerasan yang dilakukan.
Selain itu, mantan asisten J.C., James MacLean, mengungkapkan bahwa hubungan keluarga ini memang penuh ketegangan, namun tetap memiliki ikatan emosional kuat. Walaupun mereka sering berseteru, hubungan mereka tampak harmonis dalam situasi lainnya seperti makan malam bersama.
Dalam wawancaranya, J.C. menegaskan bahwa klaim kekerasan fisik terhadap orang tuanya adalah informasi yang salah. Dia menyebutkan bahwa bukti-bukti yang diberikan, seperti foto-foto, tidak dapat dipertanggungjawabkan secara logika. Selain itu, ia juga berbagi alasan di balik keputusannya untuk tidak membuat pernyataan publik saat kontroversi pertama kali pecah, yaitu atas saran dari orang-orang terdekatnya.
Tuduhan kekerasan fisik yang ditujukan kepada J.C. telah menimbulkan spekulasi luas. Namun, dia dengan tegas menyangkal semua klaim tersebut sebagai fitnah. Menurutnya, situasi tegang dalam keluarganya lebih berkaitan dengan konflik verbal daripada aksi fisik. Keputusan J.C. untuk diam di masa lalu disebabkan oleh keyakinan bahwa masalah keluarga harus diselesaikan secara internal. Namun, keputusan itu ternyata membawa dampak negatif bagi reputasinya, sehingga dia merasa sangat menyesal hingga hari ini.
Meskipun konflik verbal cukup umum terjadi dalam keluarga Lee, mantan asisten J.C., James MacLean, menjelaskan bahwa hubungan mereka tidak seluruhnya buruk. Hubungan keluarga ini dinilai kompleks karena meskipun sering terlibat perselisihan, mereka tetap menjaga ikatan emosional yang kuat.
Menurut James, suasana tegang di antara keluarga Lee sering kali muncul akibat perbedaan pendapat atau gaya komunikasi yang kasar. Namun, setelah pertengkaran, mereka cenderung kembali normal dengan cepat, bahkan melanjutkan aktivitas bersama seperti makan malam. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada konflik, hubungan mereka tetap memiliki elemen harmoni dan pengertian. J.C. sendiri mengakui adanya perselisihan verbal, tetapi menekankan bahwa hal tersebut tidak pernah melibatkan kekerasan fisik. Pandangan ini mencerminkan betapa rumitnya dinamika hubungan keluarga dalam lingkungan yang penuh tekanan.