Sebuah acara musik spektakuler di kota Rio de Janeiro berhasil menarik lebih dari dua juta pengunjung. Namun, momen ini ternoda oleh penyelidikan polisi terkait rencana serangan yang melibatkan anak-anak di bawah umur. Pihak berwenang mengungkap bahwa kelompok tertentu diduga merencanakan serangan koordinasi menggunakan alat peledak buatan sendiri selama acara tersebut.
Pada malam penuh semarak di ibu kota negara bagian Brazil itu, para penikmat musik berkumpul dalam sebuah perhelatan besar yang dipimpin oleh seorang penyanyi pop ternama dari Amerika Serikat. Suasana gemerlap konser menjadi kontras dengan laporan kepolisian setempat. Dalam pernyataan resmi, otoritas menyebut ada upaya rekrutmen ilegal anggota muda untuk melakukan tindakan anarkis. Bahkan, beberapa alat bukti ditemukan menunjukkan adanya persiapan serius untuk menyerang massa menggunakan bom rakitan sederhana.
Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan meningkatnya potensi kerusuhan di lokasi publik, meskipun hingga saat ini belum ada insiden nyata yang dilaporkan.
Dari sudut pandang wartawan, acara ini menyoroti pentingnya pengamanan ketat di setiap ajang massal. Selain itu, isu perekrutan anak-anak di bawah umur harus menjadi perhatian serius bagi komunitas internasional guna melindungi generasi muda dari eksploitasi yang tidak etis.