Pertandingan antara Borneo dan Pacific menghadirkan momen dramatis di penghujung laga. Saat waktu tersisa dua detik, keputusan wasit terkait sistem penanda waktu memicu kontroversi. Xavier Ford gagal mencetak poin dari tembakan dua angka, namun Steven Orlando berhasil membalikkan keadaan dengan rebound yang cemerlang. Keputusan akhir wasit setelah menggunakan Instant Replay System (IRS) menunjukkan sisa waktu hanya 0,3 detik, membuat Pacific kehilangan kesempatan untuk meraih kemenangan.
Dalam suasana tegang di penghujung pertandingan, tim Borneo dan Pacific saling beradu strategi. Pada saat waktu menyisakan dua detik, Xavier Ford menerima bola dan melakukan gerakan pivot sebelum melepaskan tembakan dua angka. Namun, bola itu tidak berhasil masuk ke ring. Masalah teknis kemudian muncul ketika game-clock tampaknya mengalami keterlambatan dalam respons. Baru setelah beberapa detik, waktu mulai berjalan kembali.
Situasi menjadi semakin seru ketika Steven Orlando berhasil mendapatkan bola rebound dan melepaskan tembakan cepat di bawah ring. Dengan keberanian dan ketepatan, ia berhasil mencetak poin yang menjadikan skor unggul bagi Borneo, 97-96. Berdasarkan laporan dari petugas pertandingan, masalah teknis pada alat timer disebabkan oleh ketidakstabilan respons mesin saat proses in-bound bola dilakukan. Setelah tiga kali ditekan, alat tersebut akhirnya bekerja dengan normal.
Berikutnya, wasit menggunakan Instant Replay System (IRS) untuk memastikan apakah tembakan terakhir dilakukan sebelum atau sesudah lonceng berbunyi. Setelah evaluasi mendalam, wasit memutuskan bahwa sisa waktu hanya 0,3 detik. Hal ini membuat Pacific harus melanjutkan permainan dengan penguasaan bola, tetapi upaya lemparan jarak jauh mereka tidak berhasil mencetak poin tambahan.
Hasil akhir ini menegaskan pentingnya teknologi dalam mendukung keputusan wasit, meskipun tetap ada ruang untuk perbaikan dalam sistem manajemen waktu.
Dari perspektif jurnalis, insiden ini menggarisbawahi perlunya pengawasan lebih ketat terhadap alat-alat pendukung pertandingan olahraga. Meskipun teknologi seperti IRS sangat membantu dalam memberikan keputusan akurat, kerja sama antara wasit, operator timer, dan panitia pelaksana tetap menjadi elemen krusial dalam menjaga kelancaran sebuah pertandingan. Bagi pembaca, cerita ini juga mengajarkan betapa dinamisnya dunia olahraga, di mana setiap detik dapat menentukan hasil akhir.