Pasar
Koreksi IHSG Menguat Seiring Pengumuman Penting dan Aliran Modal Asing
2025-03-24

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada awal pekan ini, ditandai dengan volatilitas yang cukup signifikan. Pada pembukaan perdagangan, IHSG turun sekitar 0,43%, namun tekanan jual meningkat hingga indeks anjlok lebih dari 3% di tengah sesi. Meskipun sempat membaik menjelang akhir sesi pertama, IHSG masih tertekan di level 6.114,21 atau melemah sebesar 2,30%. Ribuan saham tercatat turun, dengan transaksi mencapai Rp 7,68 triliun. Penyebab utama koreksi ini adalah antisipasi investor terhadap pengumuman penting terkait Danantara, lembaga sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, serta pergerakan modal asing yang cenderung keluar dari pasar domestik.

Pasar modal Tanah Air mengalami hari yang suram, terutama bagi emiten-emiten besar. Emiten dalam grup Barito menjadi salah satu pemberat utama penurunan IHSG, dengan saham BREN anjlok hingga 7%. Tidak hanya itu, saham-saham lain seperti BRPT dan TPIA juga terkoreksi masing-masing 5% dan 2%. Selain itu, sektor tambang juga mengalami tekanan, termasuk saham emas milik Salim Group yang turun hingga 12%. Perbankan dan beberapa emiten BUMN juga tidak luput dari koreksi, dengan BBCA menunjukkan penurunan lebih dari 1%. Kondisi ini semakin diperburuk oleh pengalihan saham seri A ke PT Biro Klasifikasi Indonesia sebagai bagian dari rencana penyertaan modal oleh Danantara.

Sementara itu, para pelaku pasar memperkirakan bahwa tren negatif akan berlanjut di minggu depan. Fokus investor mulai bergeser menuju libur Lebaran, menyebabkan volume transaksi cenderung menurun. Banyak investor memilih untuk melakukan aksi taking profit atau bahkan menunda aktivitas perdagangan sepenuhnya demi persiapan Lebaran. Dalam satu minggu terakhir, IHSG telah turun 3,95% hingga level 6.258,18 pada penutupan Jumat lalu. Di tahun ini, kinerja IHSG tercatat melemah 11,61%, dengan adanya trading halt pada Selasa (18/3/2025) ketika indeks anjlok hingga 7,11%.

Aliran modal asing juga berkontribusi pada tekanan pasar. Dalam sebulan terakhir, net foreign sell mencapai Rp19,85 triliun, sementara selama tahun 2025, investor asing telah menarik diri dari pasar saham Indonesia sebesar Rp30,82 triliun. Hal ini mencerminkan sentimen negatif terhadap pasar domestik, baik karena faktor internal maupun eksternal.

Meskipun ada potensi rebound di masa mendatang, tantangan besar tetap menghadang IHSG. Investor diproyeksikan akan terus memantau perkembangan terbaru terkait Danantara dan kebijakan pemerintah lainnya. Selain itu, dinamika global juga dapat memengaruhi arah pasar, sehingga langkah-langkah strategis diperlukan untuk memulihkan kepercayaan investor dan menjaga stabilitas pasar modal Tanah Air.

More Stories
see more