Bola
Krisis Keuangan Persija Jakarta Mengancam Performa di Liga 1
2025-03-14

Pada bulan Maret 2025, klub sepak bola ternama Ibu Kota, Persija Jakarta, tengah menghadapi tantangan serius akibat kabar buruk terkait keterlambatan pembayaran gaji kepada para pemainnya. Situasi ini berdampak langsung pada performa tim yang mulai menurun di BRI Liga 1 musim 2024/2025. Dengan hanya satu kemenangan dari tujuh pertandingan terakhir, posisi Persija pun tersandera di peringkat empat klasemen sementara. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan tanggapan terkait isu ini dengan menegaskan bahwa masalah tersebut lebih merupakan ranah tanggung jawab PT LIB sebagai operator liga. Meskipun begitu, PSSI tetap mendukung pengelolaan liga melalui investasi besar dan peningkatan pendapatan melalui sponsor.

Kronologi Masalah Finansial Persija dan Tanggapan Erick Thohir

Di tengah suasana penuh ketegangan, muncul kabar bahwa Macan Kemayoran telah gagal memenuhi kewajiban pembayaran gaji kepada para pemainnya. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab performa buruk Persija dalam beberapa pertandingan terakhir mereka. Terutama setelah kekalahan 1-3 dari Arema FC di kandang sendiri, semakin banyak sorotan tajam yang ditujukan kepada manajemen klub.

Dalam situasi ini, Erick Thohir, selaku Ketua Umum PSSI, turut angkat bicara. Menurutnya, kendala finansial yang dialami Persija seharusnya menjadi urusan internal klub dan PT LIB, bukan PSSI. Namun, ia juga menegaskan bahwa PSSI tidak tinggal diam. Selama ini, organisasi tersebut telah memberikan dukungan signifikan dengan mendorong PT LIB untuk meningkatkan pendapatan melalui sponsorship tambahan.

Berkat prestasi gemilang Tim Nasional Indonesia, popularitas sepak bola Tanah Air semakin meningkat. Kondisi ini membuka peluang bagi liga untuk menarik lebih banyak mitra bisnis. Sebagai hasilnya, pendapatan liga meningkat dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. Namun, tantangan utama tetap ada pada kemampuan masing-masing klub untuk mengatur keuangannya secara bijaksana.

Dari perspektif jurnalis atau pembaca, kasus ini menggarisbawahi pentingnya profesionalisme dalam manajemen klub sepak bola. Tidak cukup hanya memiliki pemain berkualitas, klub harus juga mampu mengelola aspek finansial dengan baik agar dapat bersaing secara berkelanjutan di kompetisi nasional maupun internasional. Melalui kolaborasi antara klub, PT LIB, dan PSSI, diharapkan masalah seperti ini bisa diatasi demi perkembangan sepak bola Indonesia ke depannya.

More Stories
see more