Berita
Lonjakan Serapan Beras oleh BULOG Mencapai Rekor Tertinggi dalam Lima Tahun
2025-03-30

Pada awal tahun 2025, Perum BULOG mencatatkan prestasi luar biasa dengan meningkatnya serapan beras dari petani di Indonesia. Dalam tiga bulan pertama, jumlah serapan mencapai hampir tujuh ratus lima puluh ribu ton, melampaui pencapaian sebelum-sebelumnya. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar dua ribu persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kinerja ini juga didukung oleh lonjakan produksi beras nasional sebesar lebih dari lima puluh persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Para pengamat menyebut langkah-langkah strategis Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagai faktor utama keberhasilan ini.

Pencapaian Serapan Beras oleh BULOG di Awal Tahun 2025

Dalam tiga bulan pertama tahun 2025, Perum BULOG berhasil menyerap beras sebanyak 725.513 ton dari para petani di seluruh penjuru Nusantara. Lonjakan ini menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir untuk periode yang sama. Jika dilihat dari angka tahun sebelumnya, BULOG hanya mampu menyerap sekitar 35.000 ton dalam jangka waktu yang sama. Artinya, ada peningkatan luar biasa hingga dua ribu persen. Biasanya, satu juta ton beras baru bisa dicapai setelah satu tahun penuh, namun kali ini BULOG telah mendekati target tersebut hanya dalam tiga bulan saja.

Data dari BPS juga menunjukkan bahwa produksi beras nasional meningkat signifikan sebesar 52,32% di kuartal pertama 2025 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Potensi luas panen padi mencapai 2,83 juta hektar, yang mencerminkan upaya keras pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian. Pengamat politik Hendri Satrio mengakui bahwa pencapaian ini adalah hasil dari kebijakan efektif yang diambil oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang sangat peduli dengan kondisi petani dan langsung melakukan intervensi di lapangan.

Hensa juga menjelaskan bahwa pencapaian ini bukan sekadar slogan, tetapi merupakan implementasi nyata dari visi swasembada pangan. Namun, dia juga mengingatkan agar pemerintah tidak lengah, karena tantangan seperti cuaca ekstrem yang memasuki musim hujan lebat dapat memengaruhi hasil panen di masa mendatang.

Sebagai catatan tambahan, serapan gabah pada akhir Maret 2025 meningkat pesat hingga 2.243,09 persen dibandingkan dengan tahun 2015, dan meningkat 1.970,53 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Rata-rata serapan dari tahun 2015 hingga 2024 mencapai 152.082 ton, sehingga pencapaian saat ini benar-benar fenomenal.

Di tengah pencapaian besar ini, pemerintah diharapkan tetap fokus untuk memastikan stabilitas pasokan pangan nasional, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin muncul di masa depan.

Dari sudut pandang seorang jurnalis, kabar gembira ini memberikan gambaran tentang bagaimana kebijakan yang tepat sasaran dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Swasembada pangan bukan lagi sekadar impian, tetapi realitas yang semakin dekat berkat dedikasi dan kerja keras semua pihak. Namun, penting untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman seperti cuaca buruk yang dapat memengaruhi produktivitas. Dengan pemahaman ini, kita bisa yakin bahwa Indonesia sedang bergerak menuju masa depan yang lebih mandiri di sektor pangan.

More Stories
see more