Gaya Hidup
Pasangan Lansia di Lampung Timur Berjuang Melawan Keterbatasan
2025-03-18

Sebuah kisah perjuangan terjadi di desa pedalaman Lampung Timur, di mana seorang lansia bernama Rasan menghadapi kondisi lumpuh yang menyulitkan. Suaminya yang menderita kelumpuhan akibat masalah saraf telah menjalani berbagai upaya pengobatan namun belum menunjukkan hasil signifikan. Menurut penjelasan Wasikem, istri Rasan, semuanya bermula dari rasa kesemutan yang kemudian berkembang menjadi kekakuan pada tubuh hingga membuatnya tidak bisa bergerak secara normal. Saat ini, pasangan ini hanya bisa bergantung pada dukungan anak-anak mereka.

Kondisi ekonomi menjadi salah satu kendala utama bagi Wasikem dalam merawat suaminya. Dengan sumber pendapatan utama dari dua anaknya yang bekerja sebagai nelayan, kehidupan keluarga ini penuh ketidakpastian. Pendapatan yang diperoleh dari hasil laut sering kali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, apalagi biaya pengobatan. “Saya hanya bisa mengandalkan anak-anak untuk segala sesuatunya,” ungkap Wasikem dengan nada prihatin. Kendati demikian, dia tetap memiliki harapan besar untuk dapat mandiri melalui usaha dagang ikan keliling.

Dalam situasi sulit ini, Rasan dan Wasikem menunjukkan tekad kuat untuk melanjutkan hidup meskipun tantangan begitu besar. Mereka percaya bahwa dengan dukungan dari masyarakat luas, harapan untuk pemulihan Rasan dapat terwujud. Selain itu, Wasikem juga ingin mulai berbisnis agar tidak selalu bergantung pada anak-anaknya. Kisah mereka menggugah empati dan menunjukkan pentingnya solidaritas sosial dalam membantu sesama yang sedang dilanda kesusahan. Semangat mereka menjadi inspirasi bahwa setiap orang layak mendapatkan peluang untuk bangkit kembali dari keterpurukan.

More Stories
see more