Dalam perjalanan yang menjanjikan, pelatih Hansi Flick membawa Barcelona ke ambang sejarah dengan kemungkinan meraih treble musim ini. Setelah sukses di Copa del Rey, Blaugrana tetap berada dalam jalur kuat di LaLiga dan Liga Champions. Saat ini, klub Catalan memimpin klasemen domestik dengan unggul empat poin dari rival abadi mereka, Real Madrid. Di ajang Eropa, Barca telah mencapai semifinal dan siap menghadapi Inter Milan pada leg pertama. Kesuksesan total akan menjadikan ini kali ketiga bagi Barcelona untuk meraih prestasi luar biasa ini, setelah era Pep Guardiola dan Luis Enrique.
Di bawah kepemimpinan Hansi Flick, Barcelona saat ini sedang melalui momen penting dalam kompetisi domestik maupun internasional. Dengan pemain-pemain seperti Robert Lewandowski yang tampil impresif, tim tampak solid dan siap melawan tekanan besar di akhir musim. Keunggulan empat poin di LaLiga memberikan peluang bagus bagi mereka untuk mempertahankan performa hingga akhir musim reguler. Namun, tantangan nyata juga terlihat di depan mata, terutama di Liga Champions, di mana semifinal melawan Inter Milan akan menjadi ujian besar bagi strategi dan ketahanan skuad.
Berbicara tentang sejarah, jika Flick berhasil membawa Barca meraih treble, ini akan menjadi pencapaian yang sangat istimewa. Selain itu, ia juga bisa mengemas empat gelar sekaligus apabila Supercopa de Espana dimasukkan ke dalam rekening kesuksesannya. Catatan ini semakin menunjukkan bahwa Flick memiliki potensi untuk mengulangi prestasi spektakuler yang ia capai bersama Bayern Munchen pada 2019/2020. Saat itu, ia tidak hanya mencetak treble, tetapi juga merebut tiga gelar tambahan lainnya: Piala Super Jerman, Piala Super Eropa, serta Piala Dunia Klub.
Ketika dunia sepak bola menantikan hasil akhir dari petualangan Barcelona musim ini, semua fokus tertuju pada langkah-langkah cerdas Flick dalam mengarahkan tim menuju puncak prestasi. Apakah dia mampu mempersembahkan trofi-trofi bergengsi atau malah harus puas dengan pencapaian separuh jalan? Pertandingan demi pertandingan akan menjadi penentu nasib Barcelona di musim yang sarat harapan ini. Prestasi masa lalu menjadi motivasi besar bagi seluruh anggota tim untuk terus maju tanpa kenal lelah.