Sebagai seorang penggemar sepak bola, Paus Fransiskus tidak hanya mendukung tim nasional dari negara asalnya, tetapi juga menunjukkan rasa hormat yang tinggi kepada salah satu legenda olahraga dunia, Pele. Menurut tokoh agama tersebut, mantan pemain Brasil ini lebih dari sekadar atlet berbakat. Dalam pandangan Paus, Pele mewujudkan karakter pria sejati dengan nilai-nilai kemanusiaan yang kuat. Berbeda dengan megabintang seperti Lionel Messi dan Diego Maradona, Pele dianggap memiliki kontribusi sosial yang signifikan serta sikap luhur yang membedakannya.
Dalam percakapan yang pernah terjadi, Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa ia bertemu Pele dalam sebuah kesempatan unik—di dalam pesawat ketika sedang berada di Buenos Aires. Selama pembicaraan tersebut, Paus merasakan kehangatan dan kedalaman karakter Pele sebagai manusia. Menurutnya, Pele bukan hanya seorang atlet hebat, tetapi juga seseorang yang peduli terhadap sesama melalui berbagai kegiatan amal dan partisipasi sosial aktif.
Di sisi lain, Paus juga menyampaikan tanggapan tentang dua legenda Argentina, yaitu Diego Maradona dan Lionel Messi. Ia menjelaskan bahwa Maradona, meskipun sangat cemerlang di lapangan, gagal menunjukkan kepribadian yang serupa dengan Pele. "Maradona adalah pemain luar biasa, namun ia mengalami kesulitan dalam hidupnya karena kurangnya dukungan dari orang-orang di sekitarnya," ungkap Paus. Ia menambahkan bahwa situasi ini mencerminkan risiko yang dihadapi banyak atlet profesional tanpa arahan yang tepat.
Mengenai Messi, Paus Fransiskus memberikan apresiasi atas bakat luar biasa yang dimiliki oleh bintang Barcelona itu. Namun, ia tetap mempertegas bahwa Pele memiliki spesialisasi unik dalam hal keterlibatan sosial dan nilai-nilai moral yang lebih luas dibandingkan rekan-rekannya. Kesimpulan Paus menunjukkan bahwa prestasi di lapangan hijau hanyalah salah satu aspek dari totalitas seorang pria sejati.
Secara keseluruhan, pandangan Paus Fransiskus menyoroti pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap individu, terlepas dari pencapaian mereka di bidang tertentu. Melalui contoh Pele, ia ingin menekankan bahwa seorang atlet tidak hanya dikenal karena kemampuan teknisnya, tetapi juga karena kontribusi positif yang diberikan kepada masyarakat secara keseluruhan.