Penelitian terbaru mengungkap adanya jenis diabetes baru, yakni diabetes tipe 5. Berbeda dari tipe-tipe sebelumnya yang sering dikaitkan dengan obesitas atau pola makan berlebih, kondisi ini lebih berkaitan dengan malnutrisi kronis. Diabetes tipe 5 menjadi perhatian khusus karena dapat menyerang individu dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) rendah dan memengaruhi fungsi pankreas secara signifikan. Selain itu, gejala umum seperti haus berlebih, sering buang air kecil, serta gangguan penglihatan juga ditemukan pada penderitanya.
Pencegahan diabetes tipe 5 melibatkan perbaikan asupan gizi yang optimal, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak-anak. Pola hidup sehat seperti olahraga rutin dan pengelolaan stres juga menjadi faktor penting dalam menjaga sistem metabolisme tubuh agar tetap stabil.
Diabetes tipe 5 muncul sebagai varian baru yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi jangka panjang. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi produksi insulin tetapi juga menyebabkan atrofi sel-sel pankreas akibat kurangnya protein dan energi yang cukup. Orang-orang dengan IMT di bawah 18,5 memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.
Secara medis, diabetes tipe 5 diakibatkan oleh malnutrisi kronis yang mengganggu fungsi pankreas. Ketika seseorang mengalami kekurangan protein dan energi dalam waktu lama, sel-sel pankreas bisa mengalami atrofi atau bahkan fibrosis, yaitu pengerasan yang membuat organ tersebut tidak lagi mampu bekerja secara efektif. Hal ini berbeda dengan diabetes tipe 1 yang disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas akibat autoimun. Gejalanya mirip dengan tipe lainnya, namun penyebab utamanya jelas berbeda. Faktor ini menjadikan diabetes tipe 5 sebagai tantangan baru dalam dunia kesehatan global.
Untuk mencegah diabetes tipe 5, langkah awal adalah memastikan konsumsi gizi seimbang sejak usia dini. Anak-anak harus mendapatkan asupan yang cukup untuk mendukung perkembangan fisik dan metabolisme mereka. Gaya hidup sehat juga sangat penting dalam mengurangi risiko penyakit ini.
Mencegah diabetes tipe 5 memerlukan pendekatan holistik. Untuk anak-anak, fokus utama adalah memperhatikan asupan nutrisi selama 1.000 hari pertama kehidupan, periode kritis di mana tubuh sedang berkembang pesat. Pada orang dewasa, menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, serta mengelola stres dengan baik menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Dokter biasanya merekomendasikan pemeriksaan rutin seperti HbA1c dan kadar insulin darah untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini. Dengan pendekatan ini, risiko diabetes tipe 5 dapat diminimalkan secara signifikan.