Pada malam takbiran menjelang Lebaran Idul Fitri 2025, Haidar Rasyad, anak bungsu dari almarhum Mat Solar, mengalami pengalaman mendalam yang membawa kesan spiritual. Dalam mimpi tersebut, ia merasakan kehadiran ayahnya yang telah meninggal pada bulan Maret lalu. Ini menjadi momen pertama di mana Haidar merasa terhubung kembali dengan sang ayah, terutama dalam konteks Lebaran pertama tanpa kehadirannya secara fisik.
Di TPU H Daiman, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Senin (31/3), Haidar berbagi cerita tentang pengalaman spesial yang dialaminya. Pada malam sebelum hari raya, ia mengaku mendapatkan kunjungan dari sosok ayahnya dalam mimpi. Menurut Haidar, Mat Solar tampak seperti sedang membangunkannya untuk melaksanakan salat Id. Pengalaman ini menunjukkan betapa eratnya hubungan mereka selama hidup bersama.
Dalam suasana penuh emosi, Haidar menceritakan bahwa ia sempat mencari tahu makna dari mimpi tersebut melalui internet. Baginya, mimpi itu bukan hanya sekadar ilusi tidur, tetapi juga sebuah pesan dari almarhum ayahnya. Ia percaya bahwa Mat Solar masih peduli dan ingin memastikan bahwa putranya tidak melewatkan momen penting dalam ibadah.
Kehilangan ayah pada awal tahun ini membuat Lebaran kali ini sangat berbeda bagi Haidar. Namun, mimpi tersebut memberikan rasa nyaman dan penghiburan bagi hatinya.
Dengan latar belakang langit malam yang penuh suara takbir, Haidar menyadari bahwa cinta dan perhatian ayahnya akan selalu ada dalam setiap langkah hidupnya.
Bagi Haidar, mimpi ini adalah bentuk kehadiran yang abadi dari sosok ayah yang begitu dicintainya.
Dari perspektif jurnalis, cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya nilai-nilai spiritual dan keluarga dalam kehidupan. Setiap orang mungkin pernah merasakan kehilangan, namun melalui keyakinan dan kenangan indah, kita dapat menemukan kenyamanan dan arti baru dalam hidup. Cerita Haidar menginspirasi kita untuk menghargai setiap momen bersama orang tercinta dan mempertahankan ikatan emosional meskipun mereka telah tiada.