Showbiz
Penggambaran Realitas Sosial dalam Film Cocote Tonggo oleh Bayu Skak
2025-04-16

Sebuah karya terbaru dari sineas muda berbakat Indonesia, Bayu Skak, akan segera memukau penonton di layar lebar. Berjudul "Cocote Tonggo", film ini menampilkan narasi mendalam tentang tekanan sosial yang dirasakan banyak keluarga di masyarakat modern. Mengambil inspirasi dari frasa tradisional Jawa, film ini menggambarkan perjuangan sehari-hari pasangan suami istri yang menjalani bisnis jamu kecil. Mereka harus menghadapi tantangan besar akibat omongan tetangga dan ekspektasi publik terkait kehidupan pribadi mereka.

Diceritakan dalam film ini adalah kisah dua orang yang menjalankan usaha penjualan jamu. Pasangan tersebut belum dikaruniai anak, kondisi yang menjadi bahan olok-olok warga sekitar. Agar reputasi bisnis mereka tetap utuh, mereka nekat melakukan tindakan ekstrem dengan menyembunyikan kenyataan melalui aksi pura-pura hamil. Konflik semakin berkembang ketika mereka secara tak sengaja menemukan bayi yang meninggalkan jejak moral kompleks dalam hidup mereka.

Kehadiran film ini juga merupakan bukti perjalanan panjang sang sutradara. Meskipun ide awalnya telah dibentuk pada tahun 2020 saat pandemi global, produksi baru dapat dimulai empat tahun kemudian. Dalam sebuah kesempatan, Bayu mengungkapkan bahwa proses penggarapan film ini membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya karena tim ingin memastikan kualitas cerita yang disampaikan sesuai harapan.

Berkat dedikasi tinggi, proyek ini akhirnya siap dipamerkan kepada audiens pada Mei 2025. Film ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga mencerminkan realitas sosial yang sering kali dilewati begitu saja oleh masyarakat. Melalui karakter-karakter yang kuat dan alur cerita yang cemerlang, "Cocote Tonggo" diharapkan dapat memberikan pesan mendalam tentang pentingnya nilai-nilai asli dalam kehidupan manusia.

Secara keseluruhan, film ini menawarkan pelajaran berharga tentang bagaimana individu dan komunitas dapat saling memahami serta mendukung satu sama lain tanpa adanya tekanan atau stigma negatif. Dengan gaya penyutradaraan yang unik, Bayu Skak berhasil menghadirkan karya yang relevan dengan tantangan zaman sekaligus merayakan budaya lokal yang kaya akan makna.

More Stories
see more