Seorang tokoh penting di dunia perfilman Tanah Air, Ray Sahetapy, telah meninggalkan jejak mendalam yang tak terlupakan. Melalui kisah dan perjuangannya, Ray dikenang sebagai sosok yang penuh kasih terhadap tanah airnya. Aktor senior Tio Pakusadewo menyampaikan penghormatan dengan mengenang dedikasi Ray terhadap perfilman nasional serta cintanya yang besar kepada bangsa Indonesia. Perginya Ray pada awal April 2025 menandakan akhir dari sebuah perjalanan inspiratif yang membawa pesan-pesan kebanggaan terhadap budaya dan identitas Indonesia.

Dalam momen berkabung yang dihelat di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Tio Pakusadewo membagikan kenangan tentang Ray Sahetapy sebagai seorang individu yang luar biasa. Menurut Tio, Ray selalu berbicara tentang kekayaan Nusantara dengan semangat yang menyala-nyala. Dia menjadi simbol kepedulian terhadap warisan budaya bangsa, yang kemudian dia tuangkan dalam berbagai bentuk aktivitasnya di dunia perfilman.

Tak hanya itu, Ray juga dikenal sebagai mentor bagi banyak orang yang ingin belajar lebih banyak tentang seni film. Ia selalu berusaha mendorong agar para sineas muda dapat mencintai karya-karya asli Indonesia. "Ray adalah sosok yang selalu memberikan arahan dan dorongan kepada generasi muda untuk lebih mencintai negeri ini," ungkap Tio dengan nada rindu.

Kehadiran Ray di dunia perfilman bukan sekadar soal penciptaan karya seni tetapi juga tentang bagaimana membangun kesadaran kolektif akan pentingnya nilai-nilai lokal. Semangat tersebut tetap hidup meskipun tubuhnya mulai lelah. Bahkan hingga napas terakhirnya, Ray masih membawa misi besar untuk memperkenalkan keindahan Nusantara kepada dunia.

Meskipun hari-harinya telah berakhir, warisan Ray Sahetapy terus menginspirasi banyak orang. Cintanya terhadap seni perfilman dan tanah airnya membuktikan bahwa kontribusi seseorang tidak hanya dinilai dari lamanya usia, melainkan juga dari seberapa besar dampak yang ditinggalkan. Perjalanan hidup Ray menjadi pelajaran penting tentang kekuatan cinta dan dedikasi kepada bangsa serta budayanya sendiri.