Manajer ternama Stefano Cugurra, lebih dikenal sebagai Teco, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih kepala Bali United. Keputusan ini diambil setelah timnya mengalami kekalahan menyakitkan melawan Persib Bandung. Selama tujuh pertandingan berturut-turut, performa Serdadu Tridatu terus menurun, membuat posisi Teco semakin genting.
Dengan penurunan prestasi yang signifikan dan tekanan besar dari para pendukung, Teco memilih untuk mundur dengan kepala tegak. Meskipun demikian, ia tetap berkomitmen untuk menyelesaikan musim bersama tim, termasuk menghadapi lima laga tersisa yang akan menjadi ujian akhir bagi masa jabatannya.
Situasi buruk yang dialami Bali United telah mencapai titik kritis, seiring dengan hasil negatif yang terus-menerus muncul dalam beberapa pertandingan terakhir. Kekalahan dari Persib Bandung menjadi pemicu utama pengumuman pengunduran diri Teco. Penampilan yang melemah ini tidak hanya mempengaruhi posisi tim di klasemen, tetapi juga meningkatkan desakan dari suporter agar manajemen melakukan perubahan drastis.
Penurunan performa Bali United mulai terlihat jelas sejak awal musim ini. Sebagai tim yang pernah meraih dua gelar juara Liga 1, ekspektasi publik tentu sangat tinggi. Namun, hasil-hasil buruk seperti kekalahan dari PSBS Biak dan rentetan laga tanpa kemenangan lainnya semakin memperburuk kondisi. Situasi ini membuat Teco harus menghadapi kritik tajam dari berbagai pihak, terutama dari para suporter yang mendesaknya mundur. Bahkan, meskipun masih ada harapan besar bagi Bali United untuk bertahan di Liga 1 musim depan, tekanan mental yang dialami Teco tampaknya sudah melampaui batas toleransi.
Teco menegaskan bahwa keputusan mundurnya bukan dilakukan secara gegabah. Ia menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil setelah berdiskusi mendalam dengan pihak manajemen klub. Meski mengakhiri masa jabatannya sebagai pelatih kepala, Teco tetap bertekad untuk menjalankan tanggung jawabnya hingga akhir musim. Lima pertandingan tersisa akan menjadi ajang terakhirnya untuk membuktikan komitmennya kepada tim.
Komunikasi antara Teco dan manajemen Bali United menjadi salah satu faktor penting dalam proses pengambilan keputusan ini. Meskipun hasil buruk terus berlanjut, Teco ingin mengakhiri era kepemimpinannya dengan cara yang profesional. Dengan sikap kepemimpinan yang teguh, ia berencana untuk fokus pada sisa musim ini, meskipun tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Lima pertandingan tersisa akan menjadi ujian terakhir bagi Teco untuk memperbaiki citra tim sebelum ia sepenuhnya meninggalkan kursi kepelatihan. Ini adalah langkah yang menunjukkan integritas dan rasa tanggung jawab yang tinggi, meskipun situasi saat ini cukup sulit bagi semua pihak terkait.