Berita
Pereira Mendorong Revisi Aturan UFC Setelah Kekalahan Kontroversial
2025-03-30

Setelah kekalahan kontroversial di ajang UFC 313, Alex Pereira memicu perdebatan dengan menyerukan perubahan aturan terkait taktik cage stalling. Dalam pertandingan melawan Magomed Ankalaev, Pereira merasa dirugikan karena lawannya lebih banyak mengendalikan posisi di dekat pagar tanpa berupaya melukai. Meskipun Ankalaev unggul dalam statistik serangan, strateginya yang fokus pada penguasaan di area pagar menjadi sorotan kritik dari Pereira dan penggemar lainnya. Hasil ini juga memperpanjang rekor impresif Ankalaev, sementara Pereira harus menerima kekalahan ketiganya dalam karier profesionalnya.

Pereira Menuntut Perubahan Regulasi di UFC

Dalam wawancara terbarunya di Ariel Helwani Show, petarung Brasil berusia 37 tahun itu menyatakan keyakinannya telah memenangkan beberapa ronde penting, termasuk ronde pertama, ketiga, dan kelima. Namun, ia menyoroti taktik Ankalaev yang cenderung mengandalkan kontrol di dekat pagar ring tanpa melancarkan serangan signifikan. "Kami harus merevisi aturan agar lebih adil," ungkap Pereira dengan nada tegas. Ia menambahkan bahwa seorang petarung yang menempelkan lawannya di pagar harus mencoba memberikan ancaman nyata, bukan sekadar mendominasi posisi.

Di sisi lain, kritik terhadap cage stalling bukan hanya datang dari Pereira. Bintang UFC lainnya, seperti Conor McGregor, juga lama mengkritik norma ini sebagai penyebab penurunan kualitas pertarungan. McGregor bahkan menyebut strategi tersebut membuat produk UFC kurang menarik bagi penonton kasual.

Meski demikian, pendapat tentang efektivitas cage stalling tetap bercabang. Beberapa menyatakan bahwa dalam dunia pertarungan profesional, strategi aman untuk meraih kemenangan adalah langkah logis. Mengingat bayaran dua kali lipat bagi pemenang, tidak heran jika para petarung memilih pendekatan defensif seperti ini. Sebagai tanggapan, ada pula yang berpendapat bahwa revisi aturan bukan solusi utama; para petarung seharusnya lebih adaptif dan mengembangkan kemampuan untuk mengatasi taktik semacam itu.

Seruan perubahan regulasi ini tentu akan memicu diskusi panas di antara penggemar, petarung, dan pihak penyelenggara UFC. Apakah keluhan para bintang MMA ini akan didengar dan berujung pada reformasi aturan di masa depan?

Dari perspektif seorang jurnalis, kontroversi ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika olahraga modern. Sementara aturan bertujuan menciptakan kompetisi yang adil, realitas lapangan kerap kali menampilkan strategi yang tidak selalu disukai oleh semua pihak. Diskusi tentang cage stalling ini menjadi peluang bagi UFC untuk mempertimbangkan ulang regulasinya, memastikan bahwa pertarungan tetap menarik bagi semua kalangan—baik penggemar setia maupun penonton baru yang ingin menikmati aksi dramatis di dalam ring.

More Stories
see more