Sebuah pernyataan menarik datang dari Razman Arif Nasution yang membahas hubungan pribadinya dengan Nikita. Meskipun ada ketidaksepakatan di antara keduanya, Razman menegaskan bahwa hal tersebut tidak berarti mereka menjadi musuh. Ia menyampaikan bahwa konflik kecil tidak boleh menghalangi rekonsiliasi dan menjelaskan bahwa fokus utama dari setiap perselisihan adalah mencari kebenaran hukum, bukan dendam pribadi.
Dalam suasana penuh introspeksi, Razman Arif Nasution memberi wawasan tentang hubungannya dengan Nikita. Dijelaskan bahwa meskipun terjadi perbedaan pandangan, hal itu tidak mengubah fakta bahwa Nikita tetap dianggap sebagai saudara baginya. Dalam momen refleksi ini, Razman juga menekankan pentingnya membedakan antara masalah pribadi dan pencarian keadilan hukum. Menurutnya, saat seseorang berbicara tentang hukum, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan kebenaran, bukan memperpanjang konflik emosional.
Razman bahkan mengajukan pertanyaan kepada audiens: apakah lebih baik mendukung rekonsiliasi atau mempertahankan permusuhan? Ia menunjukkan bahwa perdamaian harus didorong demi alasan yang lebih besar seperti persatuan dan keadilan.
Berdiri di sudut pandang seorang jurnalis, cerita ini menginspirasi kita untuk melihat bahwa setiap perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan sikap dewasa. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya memisahkan isu pribadi dari proses penyelesaian hukum agar tetap fokus pada pencarian kebenaran tanpa mengorbankan hubungan interpersonal.