Sebelum film "Norma: Antara Mertua dan Menantu" diproyeksikan untuk meramaikan layar lebar pada libur Lebaran 2025, para pemain telah menjalani persiapan yang cukup ketat. Dalam tahap awal produksi, mereka diberikan kesempatan untuk memahami karakter masing-masing melalui diskusi mendalam bersama sutradara Rukman Rosadi dan Guntur Soeharjanto. Para aktor seperti Yusuf Mahardika dan Wulan Guritno menyampaikan bahwa proses reading tidak hanya berfokus pada naskah tetapi juga mencakup latihan fisik untuk mengosongkan diri dari beban pribadi dan sepenuhnya masuk ke dalam peran.
Persiapan ini terbukti sangat efektif karena selama syuting, tim produksi hampir tidak mengalami retake. Hal tersebut disadari oleh para pemain menjelang akhir proses syuting. Pengalaman panjang Wulan Guritno, Yusuf Mahardika, dan Tissa Biani di dunia perfilman sejak usia dini menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan mereka dalam mendalami karakter dengan cepat. Mereka percaya bahwa jam terbang tinggi telah membekali mereka dengan kemampuan untuk fokus pada teknis saat proses syuting.
Selain itu, film ini menawarkan cerita yang lebih dari sekadar konflik perselingkuhan. Berdasarkan pengungkapan Yusuf Mahardika, tema utama film ini adalah hubungan keluarga, kepercayaan, maaf, dan pengabdian. Melalui kisah ini, penonton diajak untuk merenung tentang bagaimana seseorang dapat memberikan pengampunan serta sikap ikhlas meskipun dihadapkan pada situasi sulit seperti perselingkuhan antara ibu dan suaminya sendiri.
Berkat kerja keras dan persiapan intensif, film "Norma: Antara Mertua dan Menantu" siap bersaing dengan empat judul lainnya pada musim Lebaran 2025. Wulan Guritno dan Yusuf Mahardika optimistis bahwa film mereka akan mendapatkan sambutan positif dari penonton. Mereka yakin bahwa cerita keluarga yang kuat dengan pesan moral mendalam akan menjadi daya tarik tersendiri bagi audiens yang mencari hiburan bermakna di momen spesial tersebut.