Setiap tahun, artis sulap ternama Limbad memutuskan untuk merayakan momen suci Lebaran di desa kelahirannya di Tegal, Jawa Tengah. Kehadiran Limbad bukan hanya membawa sukacita bagi keluarganya tetapi juga menjadi perhatian hangat dari warga sekitar. Momen ini dipenuhi dengan kegiatan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas tahunannya.
Masyarakat setempat selalu menantikan kedatangan Limbad dengan penuh harap. Selain sebagai ajang silaturahim, sang pesulap dikenal memiliki cara unik untuk bersosialisasi dengan warga. Dalam suasana yang penuh keakraban, Limbad kerap kali menunjukkan keahliannya dengan mendaki pohon kelapa. Aktivitas sederhana ini telah ia lakukan sejak masa kanak-kanak dan tetap dipertahankan hingga kini, meskipun namanya telah melanglang buana. "Tidak ada tahun yang dilewatkan tanpa kunjungan Limbad ke Tegal," ungkap Adi, salah satu teman dekatnya.
Ketulusan hati Limbad dalam berbagi kebahagiaan kepada masyarakat sekitarnya mencerminkan nilai-nilai sosial yang tinggi. Melalui aksi sederhana seperti pendakian pohon kelapa dan pembagian uang kepada warga, dia menunjukkan bahwa kesuksesan tidak harus diukur dengan jarak dari akar. Semangat persaudaraan dan pengabdian kepada komunitas adalah pelajaran hidup yang dapat diambil dari tradisi ini. Keberadaan Limbad mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan emosional dengan tempat asal, bahkan ketika nama kita sudah dikenal luas.