Dalam skenario di mana salah satu legenda hidup Liverpool, Mohamed Salah, meninggalkan Anfield pada akhir musim mendatang, klub tersebut harus mencari pengganti yang tidak hanya setara tetapi juga dapat mengembangkan gaya permainan yang sudah ada. Ivan Toney, yang dikenal dengan kemampuan adaptasinya di posisi penyerang sayap kanan maupun tengah, menjadi fokus utama dalam strategi rekrutmen The Reds.
Ketika membahas Ivan Toney, penting untuk memahami bahwa ia bukanlah sekadar pengganti biasa. Dengan rekam jejaknya di Brentford, Toney telah membuktikan bahwa ia adalah sosok yang sangat fleksibel dan efektif dalam berbagai situasi permainan. Kemampuannya untuk mencetak gol dari jarak dekat hingga melepaskan tembakan jarak jauh menjadikannya ancaman besar bagi setiap pertahanan lawan.
Selain itu, Toney memiliki visi permainan yang cemerlang. Ia sering kali terlibat dalam kombinasi umpan cepat bersama rekan setimnya, menciptakan peluang-peluang emas yang sulit diprediksi oleh lawan. Hal ini membuatnya cocok untuk sistem permainan Liverpool yang selalu mengedepankan intensitas dan kerja sama tim.
Sebelum bergabung dengan Liverpool, nama Toney sempat dikaitkan dengan Arsenal. Namun, keputusan The Gunners untuk mempertahankan Bukayo Saka sebagai pilihan utama di posisi sayap kanan membuat transfer tersebut gagal terwujud. Saka, meskipun lebih muda, telah menunjukkan konsistensi yang luar biasa dalam beberapa musim terakhir.
Tak hanya itu, Arsenal juga memiliki Ethan Nwaneri sebagai cadangan potensial di lini depan. Kehadiran pemain muda ini memberikan kedalaman skuad yang cukup solid tanpa harus mengambil risiko besar dengan merekrut Toney. Namun, bagi Liverpool, situasi tersebut berbeda. Mereka membutuhkan seorang pemain yang siap mengambil alih tongkat estafet dari Salah dan membawa tim menuju era baru.
Mohamed Salah saat ini merupakan salah satu ikon sepak bola dunia. Namun, kontraknya yang akan habis setelah musim 2024/2025 menjadi isyarat kuat bahwa Liverpool harus mulai merencanakan transisi. Selain Salah, dua pemain lain seperti Virgil van Dijk dan Trent Alexander-Arnold juga menghadapi situasi yang sama, sehingga klub harus sigap dalam memastikan kelangsungan performa tim.
Ivan Toney hadir sebagai jawaban logis atas kebutuhan tersebut. Dengan usianya yang masih produktif serta gaya bermain yang dinamis, ia diharapkan mampu melanjutkan warisan yang dibangun oleh Salah. Selain itu, Toney juga memiliki mentalitas juara yang diperlukan untuk tampil di level tertinggi bersama Liverpool.
Liverpool dikenal sebagai tim yang sangat kolaboratif, di mana setiap pemain memiliki peran spesifik namun tetap saling mendukung. Ivan Toney diproyeksikan sebagai bagian integral dari strategi ini. Dengan kemampuannya untuk bekerja sama baik dengan pemain gelandang maupun penyerang lainnya, ia dapat memperkuat sinergi antarpemain yang sudah ada.
Bermain bersama pemain seperti Darwin Nunez atau Luis Diaz, Toney akan memiliki ruang gerak yang lebih luas. Dia dapat bergerak ke dalam kotak penalti untuk mencetak gol atau tetap di sisi lapangan untuk menciptakan peluang bagi rekan setimnya. Fleksibilitas inilah yang membuatnya begitu bernilai bagi Liverpool di masa depan.