Seiring mendekatnya bulan suci bagi umat Muslim, banyak yang penasaran kapan tepatnya awal Ramadan akan jatuh pada tahun 2025. Menurut prediksi dari seorang ahli astronomi di Jeddah, diperkirakan bulan puasa ini akan dimulai pada tanggal 1 Maret 2025. Hal ini disebabkan oleh perbedaan antara kalender Hijriah berbasis bulan dengan kalender Gregorian berbasis matahari. Setiap tahun, kalender Hijriah mundur sekitar 10-12 hari dalam kalender Masehi, sehingga terjadi siklus pergeseran musiman selama kurang lebih 33 tahun.
Kalender Hijriah mengandalkan siklus bulan sebagai dasar penghitungan waktunya. Setiap bulan dimulai dengan munculnya bulan sabit, menjadikan kalender ini lebih pendek dibandingkan kalender Gregorian. Dengan durasi 354 atau 355 hari setiap tahunnya, kalender Hijriah bergerak mundur secara bertahap dalam kalender Masehi.
Perbedaan ini menciptakan fenomena unik di mana bulan-bulan Hijriah akan melewati semua musim dalam setahun selama siklus sekitar 33 tahun. Presiden Masyarakat Astronomi Jeddah menjelaskan bahwa sinkronisasi seperti yang terjadi pada tahun 2025 hanya terjadi ketika siklus bulan dan matahari saling berpadu. Ini menunjukkan keakuratan matematis dan astronomis dalam gerakan bumi dan bulan. Pada tahun tersebut, 1 Ramadan 1446 H akan bertepatan dengan 1 Maret 2025 M, sebuah momen langka yang memperlihatkan hubungan antara kedua sistem kalender.
Berkat perbedaan antara kalender berbasis bulan dan matahari, tahun Hijriah mengalami pergeseran musiman yang signifikan. Setiap tahun, kalender Hijriah mundur sekitar 10-12 hari dalam kalender Masehi, menyebabkan bulan-bulan Hijriah melintasi semua musim dalam siklus sekitar 33 tahun. Fenomena ini memberikan perspektif baru tentang fleksibilitas waktu dan perubahan musiman.
Presiden Masyarakat Astronomi Jeddah juga menyoroti pentingnya kompatibilitas antara siklus astronomi yang menjadi dasar semua sistem kalender. Prediksi untuk tahun 2025 menunjukkan bahwa 1 Ramadan 1446 H akan jatuh pada 1 Maret 2025 M, sebuah sinkronisasi yang jarang terjadi. Peristiwa ini tidak hanya merupakan peristiwa astronomis tetapi juga mengingatkan kita tentang kompleksitas dan keindahan alam semesta. Selain itu, hal ini juga memberikan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana manusia telah menggunakan observasi alam untuk mengatur kehidupan sehari-hari mereka selama ribuan tahun.