Talenta anak muda Indonesia kembali terbukti di pentas dunia melalui berbagai kompetisi bergengsi. Salah satu contohnya adalah ajang Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) ke-17 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Dalam acara ini, para delegasi muda dari berbagai negara berkumpul untuk membahas isu-isu global secara simulatif sebagai wakil negara-negara anggota PBB. Salah satu sorotan utama datang dari siswi SMP Labschool Cibubur, Azhalea Sandyazmara Utomo, yang berhasil meraih penghargaan Best Position Paper untuk Chamber 2 UNESCO.
Keberhasilan Azhalea tidak lepas dari kerja keras dan pemahaman mendalam tentang isu pendidikan inklusif bagi penyandang disabilitas. Dalam perannya sebagai delegasi Singapura, ia menawarkan solusi inovatif yang dikenal sebagai "I.N.C.L.U.D.E. Framework". Kerangka ini mencakup langkah-langkah strategis seperti pengembangan infrastruktur edukatif inklusif, pelatihan guru skala nasional, serta pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Pendekatan tersebut mendapat apresiasi luas dari peserta lainnya dan juri karena fokusnya pada hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu tinggi.
Semangat kolaborasi dan diplomasi menjadi inti dari ajang AYIMUN ke-17. Ayodhya Sandyazmara Utomo, saudara Azhalea dan juga delegasi dari SMA Labschool Cibubur, berbagi pengalaman mengikuti simulasi sidang UNICEF. Ia menjelaskan bahwa tantangan terbesar bukan hanya soal mempersiapkan dokumen atau materi, tetapi juga kemampuan untuk menghadapi perspektif-perspektif berbeda dengan sikap tenang dan logis. Acara ini diikuti lebih dari 600 delegasi dari 40 negara, menciptakan lingkungan profesional yang memberikan pembelajaran berharga bagi semua peserta. Prestasi mereka diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk lebih aktif berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif.
Anak-anak muda Indonesia telah menunjukkan potensi besar dalam menghadapi tantangan global. Melalui dedikasi, keterampilan berpikir kritis, serta empati global, mereka mampu bersaing di tingkat internasional. Keberhasilan Azhalea dan Ayodhya Sandyazmara Utomo bukan hanya pencapaian individu, tetapi juga cerminan dukungan sistematis dari keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar. Hal ini membuktikan bahwa dengan pendidikan yang tepat dan kesempatan yang luas, generasi muda dapat menjadi agen perubahan positif untuk masa depan dunia yang lebih baik.