Empat pelari dari Indonesia berhasil menyelesaikan salah satu ajang lari paling bergengsi di dunia, yakni Tokyo Marathon 2025. Dukungan penuh dari Asics Indonesia dan bimbingan intensif oleh pelatih Andriyanto membawa mereka mencapai hasil yang membanggakan. Danar Guritno dan Glenda Vyona sukses meraih waktu Sub 4, Jasment mencatatkan rekor pribadi terbaiknya, sementara Naufal Rahman sukses menyelesaikan debut maraton pertamanya.
Persiapan yang panjang selama empat bulan dengan program latihan terstruktur menjadi kunci keberhasilan mereka. Pelatih Andriyanto menjelaskan bahwa latihan marathon lebih kompleks dibandingkan jarak pendek seperti 10K, sehingga diperlukan konsistensi dan penyesuaian berdasarkan kemampuan masing-masing pelari.
Keberhasilan para pelari tidak lepas dari persiapan matang selama empat bulan sebelum ajang bergengsi tersebut. Program latihan yang disusun secara khusus oleh pelatih Andriyanto memastikan setiap peserta dapat mengoptimalkan potensinya. Fokus utama adalah pada konsistensi dan variasi latihan yang dirancang sesuai dengan kemampuan individu.
Latihan marathon membutuhkan perhatian mendetail karena tingkat kesulitannya lebih tinggi dibandingkan jarak pendek. Menurut Andriyanto, proses persiapan ini melibatkan serangkaian aktivitas fisik dan mental yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan serta kecepatan. Setiap minggu memiliki fokus tertentu, mulai dari penguatan otot, pengaturan napas, hingga simulasi kondisi lomba. Keterlibatan pelatih dalam menyusun strategi pelatihan individual sangat berperan penting dalam memastikan semua pelari mencapai performa terbaiknya.
Dengan dukungan penuh dari Asics Indonesia, empat pelari Indonesia—Danar Guritno, Glenda Vyona, Jasment, dan Naufal Rahman—menunjukkan prestasi luar biasa di Tokyo Marathon 2025. Mereka berhasil mencapai target masing-masing, termasuk pencapaian waktu Sub 4 dan personal best.
Tokyo Marathon memberikan tantangan besar bagi setiap pesertanya. Namun, dengan persiapan yang solid, Danar Guritno dan Glenda Vyona berhasil mencatat waktu kurang dari empat jam, sementara Jasment mencatatkan rekor pribadi terbaiknya. Bagi Naufal Rahman, ajang ini menjadi tonggak penting dalam karier atletiknya sebagai debut maraton pertamanya. Semangat, dedikasi, serta dukungan teknis dari pelatih Andriyanto menjadi faktor utama kesuksesan mereka. Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi para pelari, tetapi juga bagi dunia olahraga Indonesia secara umum.