Berita
Prioritas Baru Pentagon: Fokus pada China dan Konsolidasi Strategis
2025-03-31

Dalam dokumen strategis yang baru diterbitkan oleh Pentagon, Amerika Serikat menegaskan kembali orientasi utamanya dalam menghadapi ancaman global. Dengan China sebagai fokus utama, dokumen ini merinci langkah-langkah penting untuk memastikan keamanan nasional AS di berbagai wilayah strategis. Selain itu, dokumen ini juga menyoroti tanggung jawab sekutu-sekutunya, seperti NATO, dalam menangani potensi konflik dengan negara-negara lain seperti Rusia, Iran, dan Korea Utara. Dengan pendekatan yang lebih terfokus, AS bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pertahanannya secara keseluruhan.

Dokumen internal Pentagon yang dijuluki Panduan Strategis Pertahanan Nasional Sementara menyoroti prioritas utama militer AS di era baru geopolitik. Dokumen sembilan halaman tersebut menjadikan China sebagai ancaman utama bagi keamanan regional dan global. Menurut laporan dari Washington Post, skenario utama yang harus dipersiapkan adalah mencegah Beijing mendapatkan kendali penuh atas Taiwan melalui tindakan militer. Ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam strategi pertahanan AS, yang sebelumnya mencakup spektrum yang lebih luas dari ancaman.

China tidak hanya dianggap sebagai ancaman utama, tetapi juga sebagai satu-satunya negara yang dapat memicu konflik besar antara dua kekuatan besar dunia. Dokumen ini menegaskan bahwa militer AS harus siap menghadapi skenario di mana Beijing mencoba merebut Taiwan secara paksa. Selain itu, ada penekanan pada perlunya mempertahankan kedaulatan AS tanpa mengorbankan stabilitas regional. Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, telah menyatakan bahwa China menjadi prioritas utama dalam rencana pertahanan AS.

Selain China, dokumen ini juga menyoroti pentingnya menjaga kepentingan strategis AS di belahan bumi utara, termasuk Greenland, Terusan Panama, hingga Tanjung Horn. Militer AS diminta untuk memperluas kapasitasnya dalam menghadapi ancaman "luar negeri" yang bisa langsung membahayakan tanah air mereka. Angkatan Darat juga akan mengalihkan sumber daya mereka dari operasi kontraterorisme tradisional menuju pemantauan kelompok-kelompok yang memiliki kemampuan untuk menyerang AS secara langsung.

Untuk ancaman dari negara-negara seperti Rusia, Iran, dan Korea Utara, Pentagon menyerahkan tanggung jawab kepada sekutu-sekutu AS. Dalam konteks Eropa, NATO diminta untuk meningkatkan andil mereka dalam pertahanan kolektif agar mampu mencegah atau mengalahkan agresi Rusia tanpa bergantung sepenuhnya pada dukungan AS. Moskow sendiri telah berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk menyerang blok NATO, namun adanya intervensi aktif NATO dalam konflik Ukraina tetap menjadi perhatian serius.

Melalui panduan ini, Pentagon menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan nasional AS dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan terfokus. Pengalihan prioritas ke arah China serta kolaborasi erat dengan sekutu-sekutu di berbagai wilayah menunjukkan upaya AS untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan geopolitik masa depan. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi internasional dan meminimalkan risiko eskalasi konflik di seluruh dunia.

More Stories
see more