Pengadilan akan segera membahas kasus terkait tanah yang menjadi pusat perhatian akibat pembangunan tol Cinere Serpong. Dalam kesaksian emosional, Rieke Diah Pitaloka mengungkapkan rasa haru atas dedikasi Mat Solar, tokoh penting dalam pengembangan area tersebut. Menurutnya, lahan yang kini dipermasalahkan merupakan hasil jerih payah almarhum, yang dikenal sebagai sosok dermawan dan peduli kepada masyarakat sekitar. Selain berkontribusi pada pembangunan masjid dan ambulans, Mat Solar juga memiliki hubungan baik dengan tetangga-tetangganya.
Kisah tentang kontribusi Mat Solar tidak hanya memperlihatkan semangat kerja kerasnya, tetapi juga menunjukkan jejak positif yang ditinggalkan selama hidupnya. Dalam kesaksian tersebut, Rieke menjelaskan bahwa Mat Solar sering kali membantu proyek-proyek komunitas yang memberikan manfaat besar bagi warga setempat. Semangat gotong royong dan kepeduliannya terhadap sesama membuatnya sangat dihormati oleh masyarakat sekitar. Namun, ada sisi lain dari cerita ini yang masih memerlukan penjelasan lebih lanjut dalam sidang mendatang.
Tanggal 19 Maret telah ditentukan sebagai jadwal untuk sidang perdana. Kasus ini diharapkan dapat memberikan kejelasan hukum atas status tanah yang kontroversial tersebut. Banyak pihak yang mengharapkan proses hukum berlangsung transparan agar hak-hak semua pihak dapat dipertimbangkan secara adil. Terlebih lagi, ini adalah momen refleksi atas warisan yang ditinggalkan oleh Mat Solar, yang harus dihargai dengan cara yang tepat.
Masyarakat sekitar menantikan hasil dari sidang tersebut dengan penuh harapan bahwa nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Mat Solar akan terus dihormati. Kehadiran putusan yang adil diyakini akan memberikan ketenangan bagi keluarga serta masyarakat yang telah merasakan langsung dampak positif dari kontribusi almarhum. Dengan demikian, warisan Mat Solar tidak hanya berupa aset fisik, tetapi juga inspirasi bagi generasi mendatang.