Peningkatan deteksi dan penanganan kasus tuberkulosis (TBC) menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia. Penyakit ini, yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis, masih menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan nasional. Sejak awal tahun 2025, data menunjukkan bahwa sekitar 889 ribu orang telah terdeteksi mengidap TBC, mencapai hampir 81 persen dari target deteksi nasional. Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa upaya mendeteksi kasus TBC terus meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Strategi pengendalian TBC di Indonesia melibatkan berbagai pendekatan inovatif untuk memastikan efektivitas program kesehatan. Salah satu langkah penting adalah imunisasi BCG yang diberikan kepada bayi usia satu bulan sebagai bentuk perlindungan dasar. Selain itu, kegiatan surveilans TBC baik secara pasif maupun aktif dilakukan untuk memantau perkembangan penyakit serta menemukan kasus baru. Surveilans aktif melibatkan skrining komprehensif pada individu yang tinggal bersama penderita TBC guna mencegah penularan lebih lanjut.
Pemerintah juga meluncurkan kampanye TOSS TBC (Temukan dan Obati Sampai Sembuh) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya diagnosis dini dan pengobatan tuntas. Gerakan ini bertujuan agar setiap individu yang terinfeksi dapat dipantau hingga benar-benar sembuh, sehingga rantai penularan bisa terputus. Selain itu, Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) ditawarkan kepada kelompok TB laten—individu yang membawa bakteri tanpa gejala—for the purpose of preventing future outbreaks. Upaya lain yang tidak kalah penting adalah perbaikan fasilitas kesehatan melalui peningkatan infrastruktur, pelatihan tenaga medis, dan pengadaan alat diagnosis modern.
Komitmennya dalam menghadapi tantangan TBC menunjukkan bahwa solusi kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat sangatlah krusial. Dengan adanya langkah-langkah proaktif seperti ini, harapan akan dunia bebas TBC bukan lagi sekadar mimpi. Setiap individu memiliki andil untuk menjaga kesehatannya sendiri dan lingkungannya melalui deteksi dini serta pengobatan yang tepat waktu. Ini adalah langkah maju menuju masyarakat yang lebih sehat dan produktif.