Berita
Banjir Ganggu Arus Balik di Jalan Pantura dan Tol Jakarta-Cikampek
2025-04-05

Puncak arus balik Lebaran 2025 menghadapi gangguan signifikan akibat banjir yang melanda sejumlah ruas jalan strategis. Salah satu lokasi terdampak adalah Jalan Raya Pantura, Jenderal Sudirman di Kota Bekasi menuju Pulo Gadung, Jakarta. Genangan air mencapai ketinggian hingga 70 sentimeter, menyebabkan kemacetan panjang. Kendaraan yang nekat melintas mengalami kendala teknis seperti mati mesin. Upaya rekayasa lalu lintas diterapkan oleh pihak kepolisian untuk mengurai kemacetan, termasuk penggunaan jalur berlawanan bagi pengendara motor dan penyesuaian rute kendaraan besar.

Situasi Banjir Mengganggu Arus Balik di Kawasan Jabodetabek

Di musim penghujan yang tidak menentu, banjir kembali menjadi ancaman serius bagi kelancaran arus balik Lebaran tahun ini. Pada Sabtu (5/4/2025), genangan air setinggi 70 sentimeter membanjiri Jalan Jenderal Sudirman di Kota Bekasi, Jawa Barat, yang merupakan akses penting menuju Jakarta. Dalam kondisi tersebut, para pengemudi dipaksa untuk mengurangi kecepatan atau bahkan terjebak macet akibat kerusakan mesin kendaraan mereka.

Dilokasi tersebut, seorang pengendara motor menyampaikan bahwa area itu kerap dilanda banjir setiap turunnya hujan deras. Untuk meredam dampak kemacetan, petugas dari Polres Metro Bekasi Kota menerapkan langkah-langkah darurat dengan memberlakukan jalur kontra arah bagi pengendara motor. Sementara itu, mobil dan kendaraan besar tetap diarahkan melalui jalur kanan guna menjaga aliran lalu lintas.

Selain di ruas jalan Pantura, situasi arus balik juga mendapat perhatian langsung dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto. Ia melakukan inspeksi ke Posko Ketupat Jaya di Rest Area Kilometer 25 B, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Hasil pantauannya menunjukkan bahwa lalu lintas di kilometer 25 masih relatif lancar, namun potensi kepadatan tetap harus diantisipasi.

Karyoto menjelaskan bahwa berbagai skenario rekayasa lalu lintas telah disiapkan guna menjaga kelancaran arus balik, mulai dari penerapan contra flow hingga sistem one way jika kepadatan semakin parah. Selain Tol Jakarta-Cikampek, upaya serupa juga diterapkan di ruas Tol Jagorawi dengan pengalihan pengendara menuju Tanjung Priok sebagai solusi alternatif.

Upaya komprehensif tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa ribuan pemudik dapat kembali ke ibu kota tanpa menghadapi kemacetan parah di titik-titik strategis.

Dari perspektif seorang pembaca, laporan ini menunjukkan betapa pentingnya infrastruktur tanggap bencana dalam menghadapi cuaca ekstrem. Banjir bukan hanya soal ketidaknyamanan sementara, tetapi juga membahayakan keselamatan publik selama masa transisi seperti arus balik Lebaran. Oleh karena itu, perlu ada evaluasi menyeluruh terkait drainase dan mitigasi banjir agar kejadian serupa tidak berulang di masa mendatang. Langkah-langkah proaktif seperti rekayasa lalu lintas memang efektif, namun pencegahan sejak awal akan lebih berarti dalam menghindari kerugian materiil dan waktu bagi masyarakat.

More Stories
see more