Meninggalnya salah satu tokoh hukum ternama Indonesia menimbulkan kesedihan mendalam di kalangan masyarakat. Pada Rabu, 16 April 2025, dunia kehilangan sosok yang sangat berpengaruh dalam perkembangan praktik hukum nasional. Di tengah perjalanan panjangnya melawan penyakit, akhirnya sang pengacara dipanggil Sang Khalik setelah menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit besar di Jakarta.

Pengaruhnya tidak hanya terbatas pada bidang hukum saja, tetapi juga melibatkan aspek pribadinya yang begitu memikat. Kehidupan keluarganya dengan mantan pasangan serta anak tiri menjadi sorotan selama bertahun-tahun. Dalam pernikahan mereka yang dimulai pada tahun 1997, ia dikenal sebagai sosok ayah bagi seorang musisi muda. Meskipun hubungan tersebut berakhir pada tahun 2022, ikatan emosional antara mereka tampak masih kuat saat momen haru ini berlangsung.

Kejutan datang ketika mantan istri beserta anak tiri mendatangi tempat pemakaman jenazah. Mereka hadir tanpa memberikan komentar apa pun kepada wartawan yang hadir di lokasi. Sementara itu, rencana pemakaman resmi akan dilakukan di sebuah kompleks pemakaman modern di Karawang, Jawa Barat, beberapa hari kemudian. Keberanian mereka untuk menghadiri acara tersebut mencerminkan rasa hormat dan cinta abadi meskipun sudah berpisah.

Peristiwa ini mengingatkan kita tentang pentingnya persaudaraan dan toleransi dalam kehidupan. Meskipun hubungan personal sering kali diwarnai konflik, namun sikap dewasa seperti yang ditunjukkan oleh mantan istri dan anak tiri dari almarhum adalah contoh nyata bahwa perdamaian bisa diwujudkan di saat-saat sulit. Mari kita ambil hikmah dari kisah ini untuk mempererat tali silaturahmi dan saling menghormati satu sama lain.