Sebuah lokasi wisata di Tiongkok utara baru-baru ini menjadi sorotan karena upaya menduplikasi pemandangan ikonik Gunung Fuji. Bukit kecil yang dicat dengan warna putih tersebut bertujuan menarik perhatian para turis, namun malah memicu tawa dan kritik dari masyarakat luas. Tempat ini dikenal sebagai Universe Fantasy Land, terletak di Provinsi Hebei, yang awalnya dirancang untuk menyuguhkan suasana alam seperti negeri dongeng. Meski biaya masuk mencapai 98 yuan atau sekitar Rp215.000, banyak pengunjung merasa kecewa akibat kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan.
Pada dasarnya, lokasi ini merupakan bagian dari strategi untuk menarik penduduk ibu kota Beijing yang ingin beristirahat dari tekanan hidup sehari-hari. Dengan konsep gunung, danau, rumput hijau subur, serta elemen-elemen lainnya, tempat ini ditujukan untuk menciptakan pengalaman unik bagi para pelancong. Namun, bukit cat putih tersebut justru membuat mereka merasa tertipu karena tampak sederhana dan tidak sesuai dengan gambar promosi.
Lokasi ini dikembangkan oleh Linqigu Real Estate Company, yang memberikan nama "gunung berapi" kepada bukit tersebut. Mereka bahkan menambahkan efek asap merah muda buatan agar tampak lebih dramatis. Pengunjung juga dapat menemukan tangga dan pintu di bagian belakang bukit, meskipun hal ini tidak cukup untuk menutupi ketidakpuasan umum.
Tiongkok memiliki sejarah panjang dalam menciptakan replika destinasi wisata dunia, termasuk Menara Eiffel, Sphinx Giza, dan Tembok Besar China sendiri. Namun, proyek ini tampaknya kurang berhasil dibandingkan inisiatif serupa sebelumnya.
Pada akhirnya, reaksi negatif terhadap bukit cat putih ini menunjukkan pentingnya realisme dan kejujuran dalam industri pariwisata. Seiring berkembangnya harapan konsumen akan pengalaman autentik, inovasi semacam ini harus lebih berfokus pada kualitas daripada sekadar visual palsu. Upaya menduplikasi ikon global memerlukan pemahaman mendalam tentang daya tarik aslinya agar tetap relevan dan mengesankan.