Pengalaman berbeda yang dialami oleh dua kelompok penggemar musik Korea Selatan menjadi sorotan hangat di media sosial. Pada acara musik yang berlangsung akhir pekan lalu, perbedaan dalam penyelenggaraan konser menunjukkan celah signifikan antara dua promotor lokal. Acara pertama, yang diselenggarakan oleh iMe Indonesia untuk J-Hope dari BTS, mendapat pujian karena organisasi yang matang dan fasilitas yang memadai.

Di sisi lain, konser encore Day6 menghadapi kritik tajam karena serangkaian kekacauan operasional. Perubahan lokasi mendadak dari Jakarta International Stadium (JIS) ke Stadion Madya hanya sebulan sebelum acara menjadi awal dari masalah-masalah yang berkepanjangan. Para penggemar My Day mengeluh tentang distribusi tiket yang tertunda, sistem pengamanan yang tidak efektif selama hujan deras, serta komunikasi yang minim dari promotor Mecimapro. Situasi ini bahkan mendorong mitra penjualan tiket untuk memberikan pengembalian dana penuh kepada pembeli.

Situasi ini menciptakan gerakan kolektif yang disebut "My Day Berserikat," yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak penggemar secara adil. Dukungan luas dari publik membawa perhatian manajemen Day6, JYP Entertainment, yang kemudian mengeluarkan permintaan maaf resmi atas kurangnya koordinasi dengan promotor lokal. Fenomena ini menggugah kesadaran akan pentingnya profesionalisme dalam industri hiburan. Setiap penggemar berhak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan layanan yang berkualitas, tanpa terpengaruh oleh ketidaksesuaian internal.