Kontroversi terkait perubahan posisi sejumlah pejabat militer diangkat sebagai isu miring, namun Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar. Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengungkapkan bahwa spekulasi yang menyebutkan ada hubungan antara mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo dan sikap mantan Wakil Presiden Try Sutrisno hanyalah hasil asumsi semata. Menurutnya, tudingan ini tidak memiliki dasar faktual dan lebih kepada interpretasi yang keliru.
Pengambilan keputusan dalam struktur Tentara Nasional Indonesia (TNI) mempertimbangkan faktor profesionalisme serta kebutuhan operasional. Dalam hal ini, Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025 mencatat penggantian Letjen TNI Kunto Arief Wibowo oleh Laksamana Muda TNI Hersan untuk jabatan Pangkogabwilhan I. Kristomei menjelaskan bahwa kebijakan rotasi tersebut sejatinya bertujuan untuk menyesuaikan dengan jadwal pensiun para Pati TNI. "Mutasi ini hanya kebetulan saja, karena memang ada jadwal pensiun yang harus dipenuhi pada awal Mei," ucapnya. Evaluasi internal menunjukkan bahwa beberapa pejabat belum dapat meninggalkan posisi mereka karena tanggung jawab yang belum rampung.
Meskipun isu liar beredar luas, TNI tetap teguh pada prinsip profesionalitas dan integritas dalam setiap keputusan yang diambil. Pembatalan mutasi Letjen TNI Kunto beserta enam Pati lainnya bukanlah akibat dari tekanan eksternal maupun politik. Namun, alasan utamanya adalah evaluasi mendalam terhadap kesiapan personel dan kebutuhan operasional yang masih relevan. Ini menunjukkan komitmen TNI untuk menjaga stabilitas institusi melalui proses yang transparan dan berlandaskan fakta. Melalui langkah ini, TNI menegaskan pentingnya profesionalisme dalam lingkungan militer tanpa adanya campur tangan pihak luar.