Pada usia 21 tahun, Tiopilus tidak hanya menghadapi tantangan mencari pekerjaan pertama setelah lulus kuliah tetapi juga harus berjuang melawan cedera fisik yang membuatnya sulit diterima di banyak tempat kerja. Namun, daripada menyerah, ia memilih jalan lain—membangun bisnis sendiri. Melalui koneksi di bidang konveksi, ide untuk memproduksi sandal pria mulai berkembang menjadi realitas yang nyata.
Semua dimulai dari mimpi sederhana: memberikan produk berkualitas kepada konsumen tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Tanpa pengetahuan mendalam tentang industri footwear, Tiopilus memutuskan belajar langsung dari pengalaman. Ia mencoba memahami bahan-bahan terbaik hingga proses produksi yang efisien. Langkah ini mungkin tampak kecil bagi sebagian orang, namun bagi Tiopilus, itu adalah fondasi penting untuk masa depan Vantera.
Dalam tahap awal, ia mengandalkan riset mendalam untuk memastikan desain sandal sesuai selera pasar modern. Desain simpel dengan sentuhan gaya hidup anak muda menjadi elemen utama produk Vantera. Tidak heran jika brand ini kemudian diterima dengan baik oleh komunitas online, terutama melalui platform Shopee.
Bergabung dengan Shopee pada tahun 2022 menjadi tonggak penting bagi perkembangan Vantera. Platform e-commerce ini tidak hanya membantu memperluas jaringan distribusi tetapi juga mempermudah akses konsumen ke produk-produk berkualitas tinggi. "Shopee adalah mitra strategis kami dalam menghadirkan nilai tambah bagi pelanggan," kata Tiopilus dengan nada percaya diri.
Lebih dari sekadar toko online, Shopee juga memberikan ruang bagi Vantera untuk berinovasi melalui fitur-fitur seperti Shopee Live dan Shopee Affiliate. Dengan cara ini, Vantera tidak hanya menjual produk tetapi juga membangun hubungan emosional dengan konsumen melalui interaksi langsung. Strategi ini sangat efektif dalam meningkatkan loyalitas pelanggan serta memperkuat citra brand secara keseluruhan.
Tiopilus sadar bahwa di balik angka penjualan, ada cerita manusia yang lebih besar. Oleh karena itu, ia memastikan setiap proses produksi dilakukan dengan etika yang tinggi. Saat ini, Vantera memiliki pabrik mandiri di Tangerang yang didukung oleh lebih dari 40 tenaga kerja lokal. Ini bukan hanya soal bisnis; ini adalah bentuk kontribusi nyata kepada masyarakat sekitar.
Menurut Tiopilus, keberhasilan Vantera tidak hanya diukur dari jumlah produk yang terjual tetapi juga dampak sosial yang diciptakan. Setiap karyawan di pabrik Vantera diberikan pelatihan profesional sehingga mereka dapat tumbuh bersama brand ini. Pendekatan humanis ini telah membawa Vantera ke posisi yang lebih kuat di mata konsumen maupun rekan-rekan bisnis.
Tantangan memang selalu ada, apalagi di industri yang penuh kompetisi seperti fashion dan alas kaki. Namun, Tiopilus yakin bahwa inovasi dan adaptasi adalah kunci sukses dalam jangka panjang. Dengan dukungan teknologi digital serta tim muda yang berdedikasi, Vantera siap melangkah lebih jauh lagi.
Ia berharap brand ini tidak hanya menjadi simbol gaya hidup anak muda tetapi juga inspirasi bagi banyak orang yang ingin memulai bisnis dari nol. "Kami ingin menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, semua hal bisa dicapai, bahkan di usia muda," ungkap Tiopilus dengan antusiasme yang menyala.