Klub sepak bola Italia, AC Milan, harus menerima kekecewaan besar setelah tersingkir dari Liga Champions musim 2024/2025. Meskipun bermain di kandang sendiri, San Siro, pada pertandingan leg kedua babak playoff, I Rossoneri hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Feyenoord. Kekalahan agregat 1-2 ini menutup peluang mereka untuk maju ke babak 16 besar. Skenario serupa juga dialami oleh klub Serie A lainnya, Atalanta, yang tersingkir setelah kalah agregat 2-5 dari Club Brugge. Sementara itu, Bayern Munchen berhasil lolos ke babak selanjutnya dengan skor agregat 3-2 atas Celtic.
Pada malam yang penuh dramatis tersebut, AC Milan memulai pertandingan dengan harapan tinggi setelah Santiago Gimenez membuka keunggulan. Namun, Feyenoord tidak mau kalah dan berhasil menyamakan skor lewat Julian Carranza. Hasil ini menjadikan total skor menjadi 1-2 bagi Feyenoord, mengakhiri perjalanan AC Milan di Liga Champions. Situasi ini tentunya menjadi pukulan berat bagi tim asal Milan, yang sebelumnya telah merencanakan langkah jauh di kompetisi bergengsi ini. Klub Belanda tersebut menunjukkan ketangguhan mereka dengan perlawanan sengit yang membuat AC Milan kesulitan mencetak gol tambahan.
Berita buruk ini tidak hanya menimpa AC Milan, tetapi juga Atalanta. Di Gewiss Stadium, klub Italia lainnya ini kalah 1-3 dari Club Brugge pada leg kedua playoff, sehingga tereliminasi dengan skor agregat 2-5. Performa yang kurang memuaskan ini menjadi sorotan penting bagi manajemen dan pemain kedua klub untuk melakukan evaluasi mendalam. Sementara itu, Bayern Munchen berhasil meraih tiket ke babak 16 besar meski hanya bermain imbang 1-1 dengan Celtic di Allianz Arena. Gol penentu datang dari Alphonso Davies di menit akhir, menyelamatkan tim Jerman tersebut dari kekalahan yang hampir pasti setelah tertinggal lebih dulu.
Dengan hasil-hasil ini, Liga Champions 2024/2025 semakin menarik. Sementara beberapa tim top Eropa seperti AC Milan dan Atalanta harus pulang lebih awal, klub-klub lain seperti Feyenoord dan Club Brugge berhasil menunjukkan performa impresif. Kompetisi ini akan terus memberikan drama dan ketegangan di setiap pertandingannya, sementara tim-tim yang tersingkir perlu bekerja keras untuk memperbaiki diri di musim mendatang.