Aktor dan model Indonesia, Eza Gionino, baru-baru ini mengalami momen yang sangat menyentuh hati. Pria kelahiran Samarinda ini dikenal luas berkat penampilannya dalam berbagai sinetron dan film. Namun, di balik kesuksesannya, Eza harus menghadapi cobaan berat dengan kehilangan ibunya. Pada awal Maret 2025, sang ibunda jatuh sakit parah hingga akhirnya meninggal dunia. Proses pemakaman pun dilakukan dengan penuh kesedihan dan keterlibatan langsung dari Eza.
Eza Gionino, seorang putra Samarinda, telah menjadi wajah familiar di industri hiburan Tanah Air. Berbagai karya seninya telah mendapat perhatian luas dari masyarakat. Meskipun demikian, kehidupan selebritis tidak selalu berjalan mulus. Pada bulan Maret 2025, Eza menghadapi tantangan yang belum pernah dialaminya sebelumnya. Ibunya, Ruchaiyah binti Ibrahim Musa, terbaring lemah di rumah sakit dalam kondisi kritis. Sang aktor, yang selalu dekat dengan ibunya, mencoba untuk tetap tegar meski sedang menghadapi ujian berat tersebut.
Kondisi ibunya semakin memburuk setelah beberapa hari dirawat intensif. Akhirnya, pada malam Minggu, 9 Maret 2025, Eza kehilangan sosok yang paling disayanginya. Kepergian ibunya datang begitu mendadak, sekitar pukul 21.00 WIB. Ini merupakan momen yang sangat mengejutkan dan menyakitkan bagi Eza, yang merasa hidupnya tiba-tiba berubah drastis. Dia mengaku bahwa kehilangan ibu adalah hal yang paling sulit dia hadapi.
Hari berikutnya, Senin, 10 Maret 2025, proses pemakaman ibunya dilaksanakan di Kuburan Sama’an, Tawangmangu, Malang. Acara tersebut berlangsung dengan suasana yang sangat emosional. Eza turut serta dalam upacara penguburan, bahkan ikut membantu menguburkan ibunya sendiri. Moment ini menjadi salah satu yang paling berkesan dalam hidupnya, menunjukkan betapa besar rasa sayang dan tanggung jawabnya sebagai anak.
Momennya yang penuh dengan air mata dan doa ini menjadi bukti bahwa di balik kesuksesan seorang artis, ada juga kisah perjuangan dan rasa kehilangan. Bagi Eza, pengalaman ini tentu akan selalu dikenang sebagai bagian dari perjalanan hidupnya yang tak terlupakan. Meski ditinggal oleh orang terdekat, Eza berharap dapat melanjutkan hidup dengan lebih baik dan menghormati kenangan indah bersama ibunya.