Pada bulan Ramadan yang penuh berkah, Park Hyatt Jakarta bekerja sama dengan MNC Peduli mengadakan acara buka puasa bersama untuk anak-anak yatim dari Yayasan Panti Asuhan Al-Kahfi. Acara ini bertujuan untuk menyebarkan kebahagiaan serta menjadi momen refleksi diri bagi semua peserta. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum MNC Peduli, Jessica Tanoesoedibjo, menegaskan pentingnya nilai-nilai spiritual selama bulan suci ini. Ia juga berharap agar para anak yatim dapat tumbuh menjadi individu yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat. General Manager Park Hyatt Jakarta, Christian Wurm, menambahkan bahwa kebersamaan adalah inti dari perayaan Ramadan, sementara perwakilan dari yayasan, Dwicahya, menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang diberikan.
Acara ini berlangsung pada hari Selasa (25/3/2025) di lokasi hotel mewah Park Hyatt Jakarta. Hadir sebagai narasumber utama, Jessica Tanoesoedibjo dari MNC Peduli membagikan harapan mendalam tentang bagaimana Ramadan dapat menjadi waktu untuk introspeksi dan pengembangan diri. Menurutnya, momen seperti ini tidak hanya memberikan kenyamanan fisik tetapi juga membuka peluang bagi anak-anak untuk merasakan kasih sayang dan perhatian dari lingkungan sekitar mereka. “Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di sini merasakan kehangatan keluarga meskipun mereka tidak memiliki orang tua,” tuturnya dengan nada penuh semangat.
Dalam pidatonya, Christian Wurm menyoroti esensi Ramadan sebagai periode untuk menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat. Dia menjelaskan bahwa acara ini adalah bentuk nyata dari nilai-nilai kebersamaan yang diajarkan oleh agama Islam. "Ramadan adalah saat kita dapat merenungkan makna hidup dan saling mendukung satu sama lain," ujar Christian. Lebih jauh, ia berharap agar malam itu menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap anak yatim yang hadir.
Perwakilan dari Yayasan Al-Kahfi, Dwicahya, turut menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin. Ia menjelaskan kondisi tempat tinggal anak-anak yatim yang berlokasi di Johar Baru, salah satu daerah terpadat di Asia Tenggara dengan kepadatan hingga 60.000 jiwa per kilometer persegi. Meski menghadapi tantangan lingkungan yang keras, Dwicahya optimis bahwa acara ini dapat meningkatkan motivasi anak-anak untuk belajar dan berprestasi. "Kami berharap adik-adik kami bisa mengambil contoh dari sikap positif yang ditunjukkan oleh Bapak dan Ibu hari ini," tambahnya.
Semangat persaudaraan dan solidaritas menjadi sorotan utama dalam acara tersebut. Para anak yatim tidak hanya diberi makanan yang lezat, tetapi juga diperkenalkan pada nilai-nilai kehidupan yang lebih besar melalui interaksi langsung dengan tokoh-tokoh inspiratif. Harapan besar dari semua pihak adalah agar momen ini tidak hanya berakhir sebagai sebuah acara formal, tetapi menjadi pijakan bagi generasi muda untuk terus berkembang menjadi individu yang lebih tangguh dan peduli terhadap sesama.