Pasar
Blair dan Mantan Presiden RI Bergabung dalam Dewan Pengawas BPI Danantara
2025-02-24

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair telah ditunjuk sebagai anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Informasi ini disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Roeslani, pada Senin, 24 Februari 2025, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Selain Blair, mantan Presiden Republik Indonesia juga diajak untuk bergabung dalam dewan pengawas tersebut. Keputusan ini bertujuan untuk memperkuat posisi BPI dalam mengembangkan investasi strategis, termasuk proyek Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.

Tony Blair, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris dari tahun 1997 hingga 2007, kini akan membawa pengalamannya dalam bidang politik dan ekonomi global ke dalam struktur pengawasan BPI. Dengan penunjukan Blair, BPI berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pendekatan internasional yang lebih luas. Blair juga diminta untuk memberikan masukan dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara, sebuah proyek besar yang bertujuan untuk mendistribusikan pusat pemerintahan secara merata di Indonesia.

Rosan Roeslani, yang baru-baru ini menggantikan Muliaman Darmansyah Hadad sebagai kepala BPI, menyatakan bahwa semua tokoh senior yang diajak telah setuju untuk bergabung. Struktur pengawas BPI kini dipimpin oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai ketua, dengan eks Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad sebagai wakil ketua. Selain itu, Pandu Sjahrir akan menjabat sebagai Chief Investment Officer (CIO), sementara Dony Oskaria akan menjadi Chief Operation Officer (COO).

Berbagai langkah strategis ini menunjukkan komitmen kuat BPI untuk membangun infrastruktur dan sistem investasi yang kokoh di Indonesia. Dengan dukungan dari figur-figur berpengalaman seperti Blair dan mantan presiden, BPI berharap dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Penunjukan ini diharapkan akan membuka peluang baru bagi kolaborasi antara sektor publik dan swasta serta meningkatkan daya saing Indonesia di panggung global.

more stories
See more