Pernyataan kontroversial seorang tokoh bernama Ahmad Dhani tentang preferensi pemain naturalisasi telah memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Dalam sebuah pertemuan, Dhani mengungkapkan pandangannya terkait penampilan fisik para pemain asing yang dinaturalisasi. Ia menyarankan agar lebih banyak mencari atlet dengan tampilan yang mirip dengan warga negara Indonesia. Hal ini mendapat kritikan luas karena dianggap diskriminatif dan kurang mempertimbangkan kualitas sepak bola itu sendiri.
Banyak pihak merasa bahwa pernyataan tersebut tidak sesuai dengan prinsip inklusivitas dalam olahraga. Ahmad Dhani menyampaikan pandangan bahwa pemain dengan ciri fisik tertentu kurang cocok untuk tim nasional Indonesia. Menurutnya, akan lebih baik jika pemain yang dipilih memiliki penampilan yang lebih dekat dengan karakteristik masyarakat lokal, misalnya dari Korea atau Afrika. Ini menjadi titik awal dari berbagai diskusi dan kritik yang berkembang.
Ketika membahas isu ini lebih lanjut, beberapa kalangan menyoroti pentingnya fokus pada kemampuan dan bakat pemain, bukan hanya penampilan fisik mereka. Meskipun Dhani tetap berpegang pada pendapatnya, banyak yang berpendapat bahwa sikap seperti ini dapat merusak citra positif dalam dunia sepak bola. Diskusi ini juga membuka ruang bagi pertanyaan tentang bagaimana proses naturalisasi harus dilakukan dengan cara yang lebih adil dan profesional.
Ahmad Dhani menganggap langkah naturalisasi sebagai salah satu cara untuk mereformasi wajah sepak bola nasional. Namun, pandangan ini masih menjadi bahan perdebatan. Banyak yang percaya bahwa revolusi dalam dunia sepak bola harus didasarkan pada standar kualitas dan prestasi, bukan pada aspek fisik semata. Oleh karena itu, masalah ini terus menjadi topik hangat yang memerlukan pertimbangan matang dari semua pihak yang terlibat.