Pada hari Senin, 10 Maret 2025, seorang pria didampingi oleh penasihat hukumnya mengunjungi kantor polisi di Jakarta untuk menanyakan perkembangan kasus yang telah dilaporkannya. Kasus ini berkaitan dengan dugaan pemalsuan dokumen perceraian yang melibatkan mantan istrinya dan dua anak perempuannya. Gideon Tengker berharap agar proses penyelidikan dapat segera dilakukan sehingga kasus tersebut dapat maju ke tahap penyidikan. Sejak pertama kali dilaporkan pada bulan Februari 2024, kasus ini belum menunjukkan kemajuan signifikan.
Pada hari Senin, 10 Maret 2025, dalam suasana yang tegang namun teratur, Gideon Tengker beserta kuasa hukumnya, Erles Rareal, mendatangi Kantor Polisi Daerah Metro Jaya. Tujuan kunjungan mereka adalah untuk mencari informasi tentang perkembangan laporan yang diajukan Gideon pada Januari 2024. Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan pemalsuan tanda tangan dan memberikan keterangan palsu yang melibatkan mantan istrinya, Rieta Amilia, serta kedua putrinya, Nagita Slavina dan Caca Tengker.
Erles Rareal menyatakan bahwa mereka mendatangi kantor polisi dengan harapan mendapatkan klarifikasi lebih lanjut mengenai status kasus tersebut. "Kami berharap kepolisian dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut dan kami menginginkan kasus ini naik ke tahap penyidikan," ujar Erles. Ia juga menambahkan bahwa kasus ini telah berlangsung cukup lama tanpa ada perkembangan signifikan.
Dengan datang ke Polda Metro Jaya, Gideon berusaha mempercepat proses penyelesaian kasus yang telah membuat keluarganya merasa tidak nyaman selama hampir setahun. Harapannya, kasus ini dapat diselesaikan dengan cepat dan adil.
Dari perspektif seorang jurnalis, kasus ini menunjukkan pentingnya transparansi dan efisiensi dalam sistem hukum. Setiap warga negara berhak mendapatkan keadilan dan pemahaman yang jelas mengenai proses hukum yang sedang berlangsung. Dengan demikian, pengawasan publik terhadap institusi penegak hukum menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa hak-hak setiap individu tetap dilindungi.