Gaya Hidup
Gunung Lewotobi Laki-laki: Ancaman Vulkanik Mengganggu Penerbangan dan Aktivitas Lokal
2025-06-18

Pada hari Selasa (17/6), Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi yang signifikan. Fenomena ini tidak hanya membawa dampak langsung bagi warga sekitar, tetapi juga mempengaruhi jalur penerbangan lintas wilayah NTT dan Bali. Menurut laporan dari Kepala Kantor UPBU Komodo Ceppy Triono, sejumlah maskapai seperti AirAsia, Wings Air, dan Batik Air telah membatalkan total 12 penerbangan pada pagi hingga siang harinya karena penyebaran abu vulkanik.

Ketika letusan pertama terjadi pada pukul 17.41 WITA, kolom abu dan material vulkanik lainnya muncul dengan intensitas tinggi, menyelimuti beberapa desa di lereng gunung dalam kegelapan total. Tak lama setelah itu, pada pukul 21.33 WITA, letusan kedua tercatat lebih dahsyat, dengan warna merah menyala dari puncak kawah. Material abu mencapai ketinggian hingga 2.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 3.584 meter di atas permukaan laut.

Situasi tersebut membuat otoritas setempat menaikkan status Gunung Lewotobi dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas). Wilayah radius 7 kilometer dari puncak dinyatakan sebagai zona larangan aktivitas, sementara arah barat daya dan timur laut diperluas hingga 8 kilometer. Ratusan warga dari empat desa telah dievakuasi ke perbatasan Kabupaten Sikka untuk memastikan keselamatan mereka.

Ceppy Triono menjelaskan bahwa pembatalan penerbangan merupakan langkah preventif demi menjaga keselamatan para penumpang. Penyebaran abu vulkanik di ruang udara NTT hingga NTB telah menyebabkan kondisi atmosfer menjadi sangat berbahaya bagi pesawat. Maskapai-maskapai saat ini terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi gunung untuk menentukan kapan penerbangan dapat kembali normal.

Berbagai upaya mitigasi dilakukan oleh pihak terkait untuk mengatasi situasi darurat ini. Masyarakat setempat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi petugas agar tidak terjebak dalam bahaya langsung akibat aktivitas gunung berapi. Di sisi lain, pemantauan terhadap status gunung terus dilakukan guna memberikan informasi yang akurat kepada semua pihak yang terlibat.

Dengan meningkatnya ancaman vulkanik, kerja sama antara instansi terkait, maskapai penerbangan, serta masyarakat lokal menjadi faktor penting dalam mengelola situasi ini. Harapan besar tertuju pada pemulihan kondisi alam yang memungkinkan aktivitas penerbangan dan kehidupan sehari-hari kembali berjalan seperti biasa tanpa hambatan lebih lanjut.

more stories
See more