Gaya Hidup
Indonesia Memperkuat Komitmennya dalam Perlindungan Kekayaan Intelektual Global
2025-05-10

Pada peringatan satu tahun adopsi Traktat WIPO mengenai kekayaan intelektual, sumber daya genetik, dan pengetahuan tradisional terkait (GRATK), Indonesia menegaskan dukungannya untuk implementasi yang adil dan inklusif. Acara internasional ini diadakan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) pada 8 Mei 2025 di Jenewa, dengan kehadiran berbagai pejabat tinggi dari negara anggota serta organisasi internasional. Dubes Achsanul Habib, mewakili Indonesia, menyoroti pentingnya traktat ini sebagai langkah maju dalam diplomasi multilateral, terutama bagi negara-negara berkembang dan komunitas lokal.

Prestasi Indonesia dalam Negosiasi Diplomatik Internasional

Dalam konteks globalisasi yang semakin kompleks, Indonesia telah memainkan peran strategis sebagai koordinator kelompok Like Minded Countries di Komite Antar Pemerintah WIPO (IGC). Dalam forum tersebut, Indonesia memperjuangkan ketentuan penting seperti pengungkapan wajib dan pengakuan hukum adat untuk melindungi dari praktik biopiracy atau eksploitasi ilegal atas sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional. Upaya ini bertujuan untuk memberikan penghargaan yang layak kepada masyarakat adat atas kontribusi mereka terhadap warisan umat manusia.

Bukan hanya di level internasional, namun Indonesia juga menjalankan konsultasi nasional inklusif sebelum menandatangani traktat ini. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan, termasuk komunitas adat dan pelaku lokal, memiliki suara dalam penyusunan kebijakan. Melalui panduan implementasi yang praktis dan program pembangunan kapasitas bagi negara-negara berkembang, Indonesia berharap dapat menciptakan sistem kekayaan intelektual global yang lebih adil.

Menurut Dubes Habib, traktat ini tidak hanya menjadi batasan tetapi juga jembatan bagi kolaborasi lintas budaya dan teknologi. Ia juga menyerukan agar lebih banyak negara bergabung dalam proses ratifikasi dan pelaksanaan traktat ini demi mendukung pengakuan terhadap pengetahuan tradisional yang telah lama ada.

Kegiatan yang digelar di Jenewa ini merupakan momen penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam melindungi nilai-nilai tradisional tanpa mengorbankan inovasi masa depan.

Dari perspektif seorang jurnalis, langkah Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat adat melalui forum internasional adalah inspirasi besar bagi negara-negara lain. Hal ini menunjukkan bahwa diplomasi bukan hanya tentang kekuasaan politik, tetapi juga tentang membangun kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Dengan memprioritaskan penghormatan terhadap pengetahuan tradisional, Indonesia membuktikan bahwa kemajuan teknologi dan keberlanjutan budaya dapat berjalan beriringan. Ini adalah contoh nyata bagaimana kebijakan internasional dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat global.

more stories
See more